Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi di Eropa kembali bergeliat. Toko-toko, restoran, dan bar mulai didatangi pelanggan dengan dukungan pemerintah melalui stimulus pandemi.
Menurut Bloomberg Economics, di kawasan Eropa kini banyak orang memiliki lebih banyak tabungan daripada sebelum krisis melanda. Di Inggris, tempat pub dan restoran dibuka kembali pada akhir pekan lalu, sehingga tingkat konsumsi mungkin melebihi harapan.
Rumah tangga cenderung pun menjadi pedorong rebound ekonomi di paruh kedua tahun ini selama wilayah tersebut dapat menghindari gelombang kedua infeksi.
Hasilnya tergantung pada apakah konsumen akan dengan cepat kembali ke tingkat pengeluaran sebelumnya atau mempertahankan tabungan mereka ketika program pemerintah berakhir.
Menurut perhitungan Bloomberg Economics, Pemerintah Inggris telah menyerap lebih dari setengah pendapatan rumah tangga yang akan hilang pada kuartal II/2020.
"Pada saat yang sama, lockdown berarti rasio tabungan melonjak menjadi 21 persen dari pendapatan yang dikeluarkan, dibandingkan dengan 8,1 persen pada kuartal pertama," kata Dan Hanson dari Bloomberg Economics, dilansir Senin (6/7/2020).
Baca Juga
Sementara itu menurut Maeva Cousin dan Jamie Rush dalam laporan terpisah, program cuti di kawasan Eropa dan tunjangan di luar pekerjaan berarti pemerintah telah berkomitmen membendung 64 persen kesenjangan pendapatan.
Namun, dukungan pemerintah dinilai gagal menjangkau semua bagian ekonomi. Di Italia, penundaan administrasi menyebabkan orang paling membutuhkan dukungan mungkin tidak menerimanya sampai Juni. Hal itu bisa mengurangi konsumsi di paruh kedua 2020.
"Tabungan yang lebih tinggi harus berarti saldo bank meningkat sementara lebih banyak pinjaman dibayar. Itulah tepatnya yang kami temukan di Jerman, Prancis, dan Spanyol tetapi tidak di mana-mana," kata Rush dan Cousin.