Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinilai Lamban Pulihkan Ekonomi, Ini Jawaban Pemerintah Italia

Italia didera penyusutan ekonomi 4,7 persen pada kuartal I/2020 atau yang terburuk sejak 1995.
Seorang pria menyemprotkan disinfektan untuk mematikan virus corona di kota air Venesia, Italia./Bloomberg
Seorang pria menyemprotkan disinfektan untuk mematikan virus corona di kota air Venesia, Italia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte akhirnya angkat bicara terhadap tekanan dunia bisnis yang belakangan menyudutkan pemerintahannya. Belakangan kabinet Conte dinilai lamban dalam mengaktifkan kembali kegiatan ekonomi.

"Saya menyadari ada banyak kekecewaan di antara para pelaku ekonomi. Tapi, untuk memulai lagi roda ekonomi kami harus memastikan dulu keselamatan warga, keselamatan konsumen," ujar Conte seperti diwartakan Bloomberg, Senin (4/5/2020).

Selain bikin kabinet Conte tersudut, belakangan sorotan atas kelambanan Italia juga membuat sejumlah partai koalisi Conte mengancam keluar. Mantan Perdana Menteri Matteo Renzi misal, yang memimpin gabungan sejumlah partai kecil, sempat mengancam pindah haluan bila Conte tak kunjung bisa membalikkan dampak corona terhadap ekonomi Italia.

Negara terbesar ketiga Uni Eropa tersebut didera penyusutan ekonomi 4,7 persen pada kuartal I/2020. Torehan ini merupakan yang terburuk sejak 1995.

Rapat kabinet yang seharusnya dihelat Senin (4/5/2020) hari ini kabarnya juga bakal ditunda tiga hari karena sejumlah anggota koalisi belum menemui kesepakatan terkait beberapa hal mendasar soal protokol pengaktifan kegiatan ekonomi.

"Semakin kita teliti, semakin cepat pula kita akan kembali beraktivitas normal. Kami tidak ingin mengambil langkah gegabah untuk mencapai hasil terbaik," tutur Conte membantah bahwa alasan penundaan tersebut karena keretakan.

Italia baru menerapkan pengaktifan sebagian kegiatan ekonomi Senin (4/5/2020) hari ini. Total, pada hari pertama diprediksi sudah ada lebih dari 4 juta pekerja berbagai sektor kembali masuk ke kantor masing-masing.

Sejauh ini jumlah kasus positif corona di Negeri Piza sudah menyentuh 210.717, dengan 28.884 orang di antaranya sudah dinyatakan meninggal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper