Bisnis.com, JAKARTA - Italia memperketat penguncian negaranya hingga 3 April setelah hampir 800 orang meninggal akibat virus Corona sehari terakhir, sementara Thailand mengumumkan lonjakan kasus infeksi tertinggi.
"Hanya kegiatan produksi yang dianggap vital untuk produksi nasional yang akan diizinkan," ujar Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan dalam sebuah video yang diposting di Facebook.
Akan tetapi dia tidak memerinci aturan yang akan mulai berlaku melalui keputusan darurat pada hari ini tersebut.
Italia mencatat 793 kematian pada Sabtu. Prancis, Spanyol dan Jerman juga melaporkan kenaikan tajam jumlah kasus dan angka kematian.
Angka itu menjadikan korban tewas di Italia akibat virus Corona mencapai 4.825 orang atau 38,4 persen dari seluruh dunia.
Hampir 13.000 orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit itu, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di AS seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (22/3/2020).
Baca Juga
Lebih dari 304.500 orang telah didiagnosis terinfeksi,sementara hampir 92.000 orang telah pulih.
Sementara itu Thailand melaporkan 188 infeksi baru virus Corona hari ini atau yang tertinggi dalam sehari sehingga menjadikan total kasus mencapai 599 di negara itu.
Mayoritas infeksi baru terkait dengan klaster sebelumnya dari kasus yag berasal dari stadion tinju Taweesin Wisanuyothin, ujar seorang juru bicara Kementerian Kesehatan dalam satu konferensi pers seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.
"Sebagian besar kasus baru ditemukan di Bangkok yang di antaranya anak muda yang terus melakukan aktivitas sosia sehingga membuat infeksi lebih banyak,” katanya.
Akan tetapi negara itu baru mencatat satu angka kematian dan pemerintah meminta warga tetap berada di rumah.
Stadion tinju, salon kecantikan dan pusat perbelanjaan termasuk tempat yang dilarang buka. Mereka yang melanggar akan dikenakan denda sebesar 100.000 baht atau penjara selama satu tahun. Bangkok juga memperpanjang penutupan sekolah hingga 22 hari.