1. Wiranto Ditusuk OTK, Pelaku Diduga Gunakan Kunai yang Biasa Dipakai Ninja Jepang
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dan Kapolsek Menes, Pandeglang, ditusuk orang tak dikenal yang diduga terkait jaringan Jamaah Ansharut Daulah.
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, Wiranto dan Kapolsek Menes kemungkinan ditusuk menggunakan kunai atau pisau lempar kecil yang biasa digunakan oleh pasukan rahasia Ninja di Jepang. Penyerangan terjadi saat Wiranto melakukan kunjungan kerja di Pandeglang Banten.
Baca selengkapnya di sini.
2. Ini Identitas Penusuk Wiranto dan Kapolsek Pandeglang
Polri menyebutkan jumlah pelaku yang menyerang Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM Wiranto dan Kapolsek Pandeglang berjumlah dua orang. Sebelumnya pihak Polda Banten menyebutkan di lokasi juga ada istrinya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa kedua pelaku itu berjenis kelamin pria dan wanita.
Baca selengkapnya di sini.
3. Ali Mochtar Ngabalin: Nenek Moyang Senang Nama Maluku Tenggara Diganti Kepulauan Kei
Tokoh berdarah Maluku Tenggara mengapresiasi usulan perubahan nama Kabupaten Maluku Tenggara menjadi Kabupaten Kepulauan Kei.
Pada Selasa (8/10/2019), DPRD Maluku Tenggara (Malra) menyetujui perubahan nama daerah tersebut dalam rapat paripurna di Langgur. Nama anyar Kepulauan Kei diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Malra.
Baca selengkapnya di sini.
4. Wiranto Ditusuk OTK, Apa Kaitan Pelaku Dengan ISIS, JAD, dan Abu Zee?
Pengamat terorisme Al-Chaidar dalam penjelasan singkatnya menyebutkan bahwa pelaku penyerang Menko Polhukam Wiranto berasal dari JAD.
Semula, Al-Chaidar ditanya kemungkinan pelaku penyerang Wiranto berasal dari kelompok DI/TII atau kelompok lain.
Baca selengkapnya di sini.
5. Wiranto Ditusuk OTK, DPR Minta Pengamanan Pejabat Negara Dievaluasi
Pengamanan terhadap pejabat negara dinilai perlu dievaluasi. Hal itu disampaikan anggota DPR Nasir Djamil setelah insiden penusukan terhadap Wiranto.
Anggota Fraksi PKS DPR RI itu mengatakan penusukan terhadap Wiranto mencerminkan adanya protokol yang tidak dijalankan.
Baca selengkapnya di sini.