Bisnis.com, JAKARTA--Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,6% pada tahun ini dari perkiraan Januari lalu sebesar 2,9%.
Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tersebut merujuk atas lambatnya pertumbuhan perdagangan ke level terendah sejak krisis finansial dan penurunan pada investasi global.
Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksi ekonomi dunia akan tumbuh 2,9% pada tahun ini. Perkiraan tersebut juga turun dibandingkan proyeksi yang dibuat pada tahun lalu sebesar 3%.
Untuk tahun depan, Bank Dunia optimistis ekonomi dunia bakal meningkat sebesar 2,7%.
"Ada penurunan pada indeks kepercayaan bisnis, perlambatan yang sangat dalam pada perdagangan global, dan terpuruknya investasi di negara berkembang dan negara maju. Momentum [perbaikan] sangat lemah" kata Presiden Bank Dunia David Malpass, dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/6/2019).
Dalam laporan yang diterbitkan Bank Dunia tersebut, Bank Dunia menyatakan adanya risiko pertumbuhan global semakin lemah akibat tensi atas perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Selain itu, laporan itu menyebutkan risiko atas krisis finansial di negara berkembang semakin tinggi, terutama di negara maju yakni kawasan Eropa.
"Tingginya ketidakpastian kebijakan, termasuk reeskalasi tensi antara negara maju yang ditandai dengan penurunan investasi global dan kepercayaan bisnis," tulis laporan itu.
Bahkan, AS juga mengancam bakal mengenakan tarif serupa untuk Meksiko pada pekan mendatang, jika negara tersebut tidak mengurangi aliran imigran Meksiko yang memasuki AS.
Pengenaan tarif impor itu juga membuat sejumlah ekonom memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang bisa berakibat Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Selain itu, laporan itu menyebutkan risiko atas krisis finansial di negara berkembang semakin tinggi, terutama di negara maju yakni kawasan Eropa.
"Tingginya ketidakpastian kebijakan, termasuk reeskalasi tensi antara negara maju yang ditandai dengan penurunan investasi global dan kepercayaan bisnis," tulis laporan itu.
Bahkan, AS juga mengancam bakal mengenakan tarif serupa untuk Meksiko pada pekan mendatang, jika negara tersebut tidak mengurangi aliran imigran Meksiko yang memasuki AS.
Pengenaan tarif impor itu juga membuat sejumlah ekonom memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang bisa berakibat Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.