Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUBES RI UNTUK KAMBOJA : Problemnya Ada di Konektivitas

Hubungan bilateral Indonesia dan Kamboja sudah terjalin lebih dari 60 tahun. Kerja sama bisnis dengan Kamboja juga terbuka lebar.
Ilustrasi - Proyek properti di kota besar seperti Jakarta tampak deretan gedung perkantoran yang dilihat dari kawasan Gajah Mada, Jakarta, Kamis (25/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi - Proyek properti di kota besar seperti Jakarta tampak deretan gedung perkantoran yang dilihat dari kawasan Gajah Mada, Jakarta, Kamis (25/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Apakah isu mengenai perekonomian merupakan isu merupakan isu yang paling ditekankan pemerintah?

Peningkatan hubungan ekonomi menjadi isu penting karena langsung dirasakan oleh masyarakat dan dapat diukur dengan mudah. Misalnya, peningkatan dalam bidang perdagangan mendorong penjualan produk ke luar negeri yang meningkatkan pendapatan masyarakat atau pembelian bahan baku dari negara lain untuk diproses menjadi produk akhir, yang dapat menghasilkan produk lebih murah atau diekspor kembali.

Demikian juga bidang investasi, yang mengalirkan uang ke dalam negeri dan membuka lapangan kerja atau memperluas pasar di luar negeri serta pariwisata yang mendatangkan devisa dari turis yang berkunjung. Untuk Kamboja, peluang bagi tenaga kerja Indonesia terbuka lebar dalam berbagai profesi termasuk jasa dan hospitality, konsultan, rekayasa bangunan dan IT [informasi dan teknologi].

Bagaimana Anda melihat peluang kerja sama kedua negara di bidang investasi? Sektor apa saja yang menarik?

Dalam bidang investasi, Kamboja dapat menjadi tujuan investasi dalam rangka memperluas pasar produk, membuka peluang pekerjaan bagi tenaga semiterampil dan terampil Indonesia, dan menjadikan Kamboja sebagai hub pasar produk untuk kawasan sekitarnya. Investasi dalam bidang properti, industri manufaktur dan wisata mempunyai peluang yang besar.

Saat ini, Kamboja sedang gencarnya membangun perumahan dan apartemen yang memberi peluang masuknya bahan bangunan dan tenaga konsultan, desainer dan ahli bangunan lainnya. Industri makanan dan minuman dapat berkembang karena bahan baku pertanian dan perkebunan cukup tersedia.

Demikian juga manufaktur termasuk farmasi, herbal dan produk kecantikan dan kesehatan lainnya. Sebagai tujuan wisata dunia, industri yang terkait dengan infrastruktur pariwisata juga menarik termasuk peluang produk bus antarkota, penerbangan, dan produk UKM yang menjadi kebutuhan wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper