Menurut Waldy, menjadi operator input data peristiwa penting laiknya pemilu dan pilkada bukanlah beban, tapi pekerjaan yang menyenangkan dan harus dinikmati, meski dia kadang pulang tengah malam untuk memasukkan data dan memindai formulir C1.
"Saya pribadi senang dengan hal seperti ini. Jadi tidak dijadikan beban. Diambil enjoy saja. Rasanya tidak akan terlalu lelah. Walaupun saya sering menerima intimidasi di WhatsApp," kata pria yang sebetulnya berprofesi sebagai instruktur lepas di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri, Pasar Rebo.
Waldy kemudian menunjukkan pesan singkat di ponselnya. Isi pesan-pesan itu menuduh petugas yang memasukkan data ke situng tidak netral dan berat sebelah.
Maksudnya, mereka dituduh "membela" salah satu pasangan kontestan yang berlaga pada Pemilu 2019.