Kabar24.com, JAKARTA - Kampanye akbar di stadion utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 7 April 2019 sekitar pukul 07.15 WIB, calon wakil presiden Sandiaga Uno memberikan orasi di hadapan para pendukungnya.
Di awal orasinya, Sandi terlebih dahulu mengucap syukur sehingga ratusan ribu pendukungnya bisa berkumpul di stadion ini. "Lautan manusia pagi ini. Syukur pada Allah SWT kita masih diberi kesehatan," kata Sandiaga di awal orasinya itu.
"Kita kerja keras, tuntas, cerdas, dan ikhlas. Insya Allah, penuh keikhlasan kita berserah diri pada Allah. Walau banyak sekali tantangan, tapi sudah hadir lebih dari sejuta di GBK. Insya Allah kita hadirkan Indonesia Menang, Indonesia Adil Makmur."
Kehadiran Sandiaga di podium panggung cukup menimbulkan keriuhan di sepenjuru stadion.
Sandiaga lalu mengatakan perjalanannya di lebih dari 1500 titik di Indonesia dalam masa kampanye merupakan perjalanan spiritual bagi dirinya dan Prabowo Subianto. Dari perjalanan-perjalanan itu, Sandiaga berujar bahwa masyarakat Indonesia menginginkan perubahan.
"Bu Ida di Bali sampaikan beban listrik, listrik sekarang mahal apa turun?" ujar Sandiaga. Pertanyaan itu kompak dijawab 'turun' oleh para hadirin.
"Bu Iis di Cibitung cemas cari pekerjaan. Cari kerja sekarang gampang atau susah?" tanya Sandi lagi. Pertanyaan itu langsung dijawab 'susah' oleh para hadirin.
"Agus Sayur, petani Tomat di Malang, dia merugi karena bayar biaya tanamnya tinggi, tomatnya harganya rendah sekali," ujar Sandi lagi.
"Haji Ami, nelayan di Banyuwangi, hidupnya susah karena penuh dengan barang-barang impor," lanjut dia.
Sandiaga lalu menuturkan ia dan Prabowo Subianto punya solusi untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi di Indonesia. Ia kemudian meminta agar segenap masyarakat bergerak pada 17 April 2019 mendatang.
"Siap bergerak 17 April? 17 April kita ke TPS, singkatan TPS adalah Tusuk Prabowo-Sandi," tutur Sandiaga Uno