Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Parnoko dan Peluang Partai Islam pada Pemilu 2019

PPP memiliki segmen pemilih Islam tradisional maupun modernis. Baidowi menduga partainya selalu terpotret tidak lolos parlemen dan di bawah angka parliamentary threshold karena konsituen PPP tidak terpotret lembaga survei tersebut.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy berpidato saat pembukaan Rapimnas IV dan Workshop Nasional PPP di Jakarta, Selasa (26/2/2019)./ANTARA-Reno Esnir
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy berpidato saat pembukaan Rapimnas IV dan Workshop Nasional PPP di Jakarta, Selasa (26/2/2019)./ANTARA-Reno Esnir

Calon legislatif dari PPP Achmad Baidowi mengaku tak ada kendala di lapangan saat harus bersaing dengan caleg lain dari partai nasionalis. Sebab, kata dia, PPP memiliki segmen pemilih Islam tradisional maupun modernis. 

"Saya sebagai perwakilan politikus Islam ya cukup gampang karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, lebih mudah. Artinya pemilih PPP dari aspek pragmatisme lebih kecil, karena kita yang dijual gagasan keislamaan keindonesiaan," kata Baidowi.

Menanggapi survei yang menyebut PPP berpotensi tergelincir, Baidowi menilai partainya selalu terpotret tidak lolos parlemen dan di bawah angka parliamentary threshold. Ia menduga, hal itu terjadi karena konsituen PPP tidak terpotret lembaga survei tersebut.

"Banyak konsituen PPP tinggal di pedesaan, pedalaman. Jadi, setiap hasil survei selalu PPP tidak lolos parliamentary threshold, tapi ternyata bisa lolos ke parlemen sampai sembilan sekali," ucap Baidowi.

Pada pemilu tahun ini, PPP menargetkan perolehan suara minimal 39 kursi, jumlah yang sama pada Pemilu 2014. PPP, kata Baidowi, mencanangkan trilogi pemenangan untuk bisa aman dan memperoleh maksimal, yaitu mempertahankan suara pada 2014, mengambil kembali 20 kursi yang hilang pada Pemilu 2009. Terakhir, PPP membidik pemilih baru.

Halaman Selanjutnya
Di Ujung Tanduk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper