Bisnis.com, JAKARTA — Walaupun Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok keluar dari Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/1/2019), secara diam-diam pada pukul 07.30 WIB, para relawan dan pendukung Ahok (Ahokers) tetap bersemangat dan tak kecewa.
Sri Damiyah, bebrusia 58 tahun yang berprofesi sebagai tukan ojek online, menganggap waktunya tak sia-sia walaupun belum sempat bertemu ataupun menyapa mantan Gubernur DKI Jakarta pujaannya yang kini akrab disapa BTP tersebut.
"Karena saya dari dia pertama disidang sampai dia terakhir, walaupun bagaimana, saya tetap mengikuti. Apalagi ini sudah sampai dia bebas," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (24/1/2019).
"Kalau saya nggak ke sini, saya merasa punya utang. Jadi lebih baik saya nggak berangkat ngojek. Nanti kalau saya nggak ke sini, saya nggak ketemu temen-temen [Ahokers]," tambahnya.
Wanita yang mengenakan kemeja kotak-kotak merah khas ikon kampanye Jokowi-Ahok ketika Pilgub DKI Jakarta 2012 ini bercerita, dirinya telah sampai di Mako Brimob sejak pukul 06.00 pagi bersama perkumpulan Ahokers dari kediamannya di Muara Baru.
Uniknya, Sri mengaku tinggal di dekat kediaman Ahok, sehingga tahu betul bagaimana pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966 tersebut membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, walaupun hanya sepele.
Misalnya, Ahok (BTP) dilihatnya membantu ketika daerah wanita yang menekuni ojek pangkalan sejak 90-an ini terkena banjir besar, ada yang meminta obat, meminta kursi roda, ataupun membantu mencari ijazah yang tak diambil bertahun-tahun.
Oleh karena itul, ketika Ahok dinyatakan bersalah dan ditahan, dirinya turut mengambil kenang-kenangan bersama para relawan berupa bunga merah-putih di Balai Kota DKI Jakarta, yang kini menghias topi yang dikenakannya.
"Tetap saja kita semangat. Saya nggak ada nyeselnya, [walaupun] hujan, kepanasan. Waktu dia disidang aja dulu saya kehujanan, kepanasan," ujar Sri.