Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan untuk menghadapi tantangan industri 4.0. yang berciri pada penekanan ekonomi digital, kecerdasan buatan, dan teknologi robotik, perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang kompetensinya sesuai dengan kebutuhan industri tersebut.
“Revolusi digital ditandai dengan disrupsi digital yang harus disikapi. Untuk bisa bertahan dari revolusi ini, diperlukan kesiapan sumber daya manusia. Revolusi industri 4.0 juga membutuhkan sistem produksi yang inovatif dan berkelanjutan,” katanya pada Kuliah Umum dan Peresmian Gedung Grha INSTIPER di Yogyakarta, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/3/2018).
Menristekdikti mengharapkan dengan Model “University - Industry Partnership” yang telah diterapkan INSTIPER dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi.
“Sebagai pionir dalam pendidikan perkebunan dan pertanian, seluruh program pendidikan di INSTIPER diarahkan untuk selalu sesuai dengan kebutuhan industri masa kini dan masa depan,” ujarnya.
Rektor INSTIPER Purwadi mengatakan INSTIPER siap untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan menjawab tantangan kemajuan zaman dengan pendidikan berbasis “University- Industry Partnership”.
"Dengan model tersebut alumni akan dibekali dengan keterampilan di bidang agro technology, forest management and technology, agro technic, agro technology and process, agro business, serta agro information technology," jelas Purwadi.