Bisnis.com, JAKARTA - Belum ada keputusan dari Washington D.C. terkait pendanaan sementara Pemerintah AS. Akibatnya, risiko governnment shutdown meningkat walaupun Senat dijadwalkan mengadakan pengambilan suara pada pukul 22.00 waktu setempat.
Seperti dilansir dari Reuters, pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Pemimpin Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer terkait pendanaan sementara pemerintah hingga 16 Februari 2018 tidak mencapai kesepakatan. Demokrat tetap menuntut agar UU mampu mencakup perlindungan atas ratusan ribu penduduk imigran, tapi kubu Republik masih menolak.
Kendati demikian, Trump melalui kicauannya di Twitter mengaku pertemuannya dengan Schumer berlangsung sangat baik dan usaha-usaha untuk mengatasi kebuntuan akan terus berlanjut. "Terus membuat kemajuan. Perpanjangan empat minggu akan menjadi yang terbaik," ujarnya, seperti dikutip pada Sabtu (20/1/2018).
Sementara itu, Schumer mengungkapkan pertemuan dengan Trump berlangsung sekitar 90 menit dengan mendiskusikan semua isu utama yang menonjol. Kemajuan memang dibuat, tapi mereka masih memiliki banyak perselisihan dan pembicaraan masih akan dilanjutkan.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengumumkan pemungutan suara. Namun, kubu Demokrat masih memiliki suara untuk memblokir hasilnya. Apalagi, setidaknya ada dua anggota Partai Republik yang berencana bergabung dalam kubu oposisi.
Meskipun ada optimisme dari Gedung Putih, Senator Republik John Cornyn mengatakan kemungkinan pemerintah tutup pada tengah malam terus meningkat.
Seperti diketahui, ancaman penangguhan pengesahan anggaran – yang berdampak pada government shutdown – sering terjadi di masa kepemimpinan Trump. Kali ini, penangguhan datang dari Partai Demokrat yang menginginkan adanya kelanjutan kebijakan perlindungan dan penerimaan imigran muda. Pasalnya, program yang dikenal sebagai ‘Dreamers’ ini rencananya dihapus Trump.
Hal itu membuat, kubu oposisi di pemerintahan AS menyandera persetujuan anggaran baru yang habis masanya pada Jumat (19/1). Namun, ada sedikit harapan yang muncul ketika parlemen AS menyepakati Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan memberikan pendanaan jangka pendek, hingga 16 Februari 2018, bagi pemerintah.
Namun, RUU itu tetap harus mendapat persetujuan dari Senat dan Trump. Akibatnya, opsi pendanaan jangka pendek ini belum sepenuhnya menjamin tidak adanya risiko government shutdown.