Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri menyatakan Indonesia dan Guinea-Bissau menyepakati kerja sama di bidang pertahanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi Kemenlu, Duta Besar RI Dakar yang merangkap Republik Guinea-Bissau, Mansyur Pangeran menyatakan telah terjadi sejarah baru karena kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan.
“Babak baru tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Letter of Intent (LoI) oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dengan Menteri Pertahanan Guinea-Bissau Eduardo Costa Sanha,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenlu, Senin (14/8/2017).
Pasalnya, kunjungan Menhan RI ke Guinea-Bissau pada 7 Agustus 2017 merupakan momentum pertama kalinya pejabat tinggi Indonesia melakukan kunjungan, setelah dibukanya hubungan diplomatik kedua negara pada 12 Desember 1996.
Penandatanganan LoI tersebut diharapkan turut mampu meningkatkan kerja sama yang lebih konkret melalui payung hukum semacam MoU. Penandatanganan LoI akan segera ditindaklanjuti dengan pembentukan Joint Working Group untuk menilai dan memilih kegiatan-kegiatan prioritas.
“Yang akan dilaksanakan secara konkret dan bersifat mengikat kedua pihak,” imbuhnya.
Guna menghadapi perkembangan geopolitik dan geostrategi baik global dan regional yang semakin kompleks, Indonesia menilai penting untuk memperkuat hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat seperti Guinea-Bissau.