Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan peremajaan kebun kelapa sawit memang belum secepat harapan petani sawit.
"Memang replanting ini belum secepat harapannya di lapangan, tahun ini Riau dapat juga [anggaran replanting] sekitar 2.400 hektare dari BPDPKS," katanya Sabtu (12/8/2017).
Andi, sapaan gubernur mengatakan pemerintah daerah berharap bisa mendapatkan anggaran peremajaan sawit lebih besar.
Hal itu disebabkan dari perhitungan dinas terkait, luasan kebun kelapa sawit yang harus diremajakan sudah mencapai 50.000 hektare.
Bila kondisi ini tidak segera diantisipasi dengan menanam ulang, dikhawatirkan nantinya bakal berpengaruh pada turunnya produksi sawit asal Riau.
"Kalau produksi turun, ini berbahaya bagi ekonomi masyarakat karena hampir 50% orang Riau ini bergantung ke sawit," katanya.
Adapun anggaran BPDPKS memang bertujuan salah satunya meremajakan perkebunan kelapa sawit masyarakat yang sebagian besar sudah mencapai usia tua, dan harus segera ditanam ulang.