Bisnis.com, JAKARTA - Peran zakat sangat strategis dalam mendorong pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di berbagai belahan dunia, khususnya dunia Islam.
Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Masdaf Farid Masudi, mengatakan dari 17 point SDGs, secara garis besar gerakan zakat berfokus pada 11 isu yaitu pemberantasan kemiskinan, dan menghapuskan kelaparan.
Kemudian peningkatan kualitas kesehatan, pemberian pendidikan yang layak, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energi, pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan, perubahan iklim, dan kemitraan.
“Untuk mengoptimalkan pelaksanaannya, perlu diatur garis-garis acuan yang mendukung pembangunan global namun tetap berada pada koridor syariah,” katanya dalam acara Philantropy Learning Forum 18 di Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Menurutnya, untuk mengoptimalkan pelaksanaan zakat dalam mendukung SDGs itu perlu diatur garis-garis acuan yang mendukung pembangunan global, tetapi tetap berada pada koridor syariah.
Demikianlah pentingnya acara Philanthropy Learning Forum 18 dengan tema Merumuskan Fiqih Zakat on SDGs yang diselenggarakan olen Baznas dan Filantropi Indonesia dengan melibatkan para ahli di bidangnya.
Masdar menjelaskan dalam kontribusi zakat untuk tujuan pembangunan global, perlu dibangun jembatan yang menghubungkan fiqih pemberdayaan zakat yang dikembangkan berdasarkan asnaf dengan gagasan pembangunan yang dikembangkan oleh SDGs.
Selanjutnya fiqih zakat dapat menjadi legitimasi teologis dan panduan bagi pengelola zakat dan muzakki dalam menggalang, mengelola dan mendayagunakan zakat untuk mendukung program-program terkait SDGs.