Bisnis.com, WASHINGTON - Sebuah badai hebat menyerang bagian timur Amerika Serikat (AS) dengan membawa hujan lebat dan angin kencang pada Senin (23/1) atau Selasa (24/1/2017) WIB) yang mengganggu penerbangan dan kereta api, menewaskan setidaknya 21 orang di bagian selatan.
Korban tewas kebanyakan adalah mereka yang tinggal di rumah bergerak (karavan) yang rusak akibat tornado.
Badai itu, yang menimbulkan angin puyuh di Mississippi dan Georgia pada akhir pekan, mereda saat mengarah ke timur laut, dimana warga terancam banjir, serta tidak memperoleh aliran listrik pada Senin malam dan Selasa pagi, ujar Tim Morrin, kepala program observasi dari Dinas Cuaca Nasional new York.
"Tempat terbaik adalah di dalam ruangan," kata dia.
Dua unit kereta monorel yang dioperasikan oleh New Jersey Transit, yang melayani sekitar 100.000 orang penumpang tiap harinya, menghentikan pelayanannya saat jam sibuk sore antara New York City dengan sejumlah wilayah di New Jersey dikarenakan aliran listrik yang terputus, ujar mereka dalam laman resminya.
Sekitar 750 penerbangan AS dibatalkan, menurut laman perjalanan udara FlightAware.
Pejabat manajemen darurat New York memperingatkan bahwa kecepatan angin dapat mencapai 97 kilometer per jam pada Senin malam, dengan kemungkinan curah hujan lebih dari 7,5 sentimeter. Peringatan dan pemantauan banjir dikeluarkan untuk sebagian besar wilayah.
Pennsylvania Utara dan sebagian New England diperkirakan akan mendapatkan salju basah dengan curah 15 sentimeter, yang dapat menyebabkan jalanan licin, dan AccuWeather mengatakan sejumlah jalan tol kemungkinan akan terhalang.
Para peramal cuaca mengatakan angin berkecepatan hingga 80 kilometer per jam dapat mengarah ke Pantai Timur dari Delaware hingga Maine, dimana pejabat negara bagian membatalkan segala urusan yang akan dilakukan pada Selasa untuk mengantisipasi cuaca buruk.
Saat badai itu mencapai Pantai Atlantik Tengah pada Senin sore, sebuah peringatan banjir dikeluarkan untuk sejumlah wilayah Virginia, dan pemberitahuan angin kencang untuk beberapa lokasi di Carolina Utara.
Badai itu diperkirakan akan mengarah ke arah timur laut menjauhi garis pantai AS pada Rabu sore, Dinas Cuaca mengatakan.
Hujan dan salju akan membantu membasahi wilayah-wilayah yang dilanda kemarau berkepanjangan di Amerika Serikat, menurut Pemantau Kemarau AS.
Badai petir dan angin puyuh yang dipicu oleh cuaca yang sama menewaskan 16 orang pada Minggu di Georgia, menurut data dari Pusat Prediksi Badai Oklahoma. Empat orang korban tewas telah dikonfirmasi dan seorang anak dilaporkan hilang, di wilayah Dougherty setelah angin puyuh menghancurkan wilayah seluas hampir setengah mil.
Sebuah taman karavan hancur, dan pihak berwenang setempat memperkirakan peningkatan jumlah korban.
"Tampaknya Tuhan mengambil sebagian taman karavan itu dan melemparkannya ke hutan," Kepala Komisi Wilayah Dougherty Chris Cohilas mengatakan dalam konferensi pers.
Cohilas mengeluhkan kecepatan tanggap darurat pemerintah federal, dan menyebutnya "memalukan".
"Saya akan meminta Presiden Trump untuk mengambil langkah signifikan untuk memberikan bantuan," dia mengatakan dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin itu.
Gubernur Nathan Deal, mengumumkan dia akan memperluas keadaan darurat negara bagian hingga ke 16 wilayah Georgia, mengatakan bahwa Trump telah menghubunginya pada Minggu dan berjanji akan "menanggapi" permintaan bantuan bencana federal.
Sebuah angin puyuh menewaskan empat orang, tiga di antaranya saat berada dalam karavan, di Hattiesburg, Mississippu, dan satu orang dilaporkan tewas di Florida utara saat sebuah pohon tumbang ke sebuah rumah saat badai petir, pihak berwenang menyebutkan.
Timur Amerika Serikat Digempur Badai
Sebuah badai hebat menyerang bagian timur Amerika Serikat (AS) dengan membawa hujan lebat dan angin kencang pada Senin (23/1) atau Selasa (24/1/2017) WIB) yang mengganggu penerbangan dan kereta api, menewaskan setidaknya 21 orang di bagian selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
46 menit yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
51 menit yang lalu
Hasil Mukernas, MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN PIK 2
1 jam yang lalu