Kabar24.com, JAKARTA - Tinggal sebelas hari Pemilu Amerika Serikat 8 November, calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton meninggalkan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dengan selisih 15 persen poin di antara pemilih-pemilih yang akan memberikan suara lebih awal dari jadwal Pemilu (early voting).
Kesimpulan ini dihasilkan dari jajak pendapat yang diselenggarakan Reuters/Ipsos.
Kendati belum tersedia data untuk mereka akan yang melakukan early voting untuk setiap negara bagian, Hillary unggul di negara bagian-negara bagian mengambang seperti Ohio dan Arizona serta di negara bagian-negara bagian yang selama ini menjadi kubu Republik seperti Georgia dan Texas.
Diperkirakan sejauh ini 19 juta rakyat Amerika akan memberikan suara pada Pemiul atau sekitar 20 persen dari suara elektorat, simpul United States Election Project dari Universitas Florida.
Secara umum, Hillary tetap berada di jalur memenangkan mayoritas suara di Electoral College, simpul jajak pendapat Reuters/Ipsos itu.
Pilpres AS 2016: Hillary Ungguli Trump di Jajak Pendapat Awal
Tinggal sebelas hari Pemilu Amerika Serikat 8 November, calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton meninggalkan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dengan selisih 15 persen poin di antara pemilih-pemilih yang akan memberikan suara lebih awal dari jadwal Pemilu (early voting).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
39 menit yang lalu
Kasus Korupsi CSR: Pertaruhan Reputasi BI Ketika Kurs Kian Rontok
46 menit yang lalu
Prabowo Temui PM Pakistan Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
1 jam yang lalu