Kabar24.com, BANDUNG - Pencarian korban hilang akibat bencana banjir di Kabupaten Garut terus dilakukan.
Badan SAR Nasional melakukan berbagai upaya pencarian para korban banjir bandang yang hilang dengan menggunakan helikopter untuk menyusuri aliran Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9/2016).
Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua mengatakan satu unit helikopter diterjunkan pada hari ketiga untuk lebih memudahkan proses pencarian dari pantauan udara.
"Helikopter milik Basarnas sedang melakukan pencarian dari hulu ke hilir," kata Joshua.
Ia mengatakan pencarian menggunakan jalur udara dilakukan karena kondisi cuaca sedang cerah.
Pencarian, lanjut dia, mulai dilakukan di titik Lapang Paris kemudian menyusuri aliran Sungai Cimanuk hingga ke Wado, Jatigede, Kabupaten Sumedang.
"Searching dari Cimanuk, Karang Sari, Lewi Goong sampai Jatigede," katanya.
Selain pencarian menggunakan helikopter, jajaran tim gabungan juga mencari korban banjir di jalur darat dengan menyusuri aliran sungai maupun lokasi pemukiman penduduk yang dilanda banjir.
Proses pencarian itu, kata Joshua, mengalami kendala akibat banyaknya warga sekitar lokasi pencarian.
Ia mengimbau kepada warga agar menghindari lokasi pencarian karena berbahaya ada alat berat yang beroperasi, selain itu banyak besi paku beling yang akan berakibat tetanus dan mengganggu penciuman anjing pelacak.
"Banyaknya warga mengganggu proses pencarian, dan berbahaya bagi warga tersebut," katanya.
Pencarian korban dilakukan sejak banjir melanda Garut, Selasa (20/9) malam.
Banjir tersebut menyebabkan kerusakan pada pemukiman penduduk, fasilitas umum dan menelan korban jiwa.
Tercatat sementara korban jiwa mencapai 26 orang, sedangkan warga yang dilaporkan hilang 23 orang.