Bisnis.com, PENAJAM - Potensi lahan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang bisa dikembangkan mencapai sekitar 70.000 hektare, kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat, Abbas Chalid.
"Luasan kebun sawit rakyat bisa terus bertambah, karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dibanding tanaman lainnya," kata Abbas Chalid ketika ditemui di Penajam, Selasa.
"Tingkat keuntungan yang diperoleh dari menanam sawit jauh lebih besar dibanding menanam tanaman yang lainnya, sehingga banyak masyarakat yang tertarik membuka lahan baru," ujarnya.
Abbas menjelaskan jika melihat luasan lahan milik masyarakat, potensi lahan sawit rakyat di Kabupaten Penajam Paser Utara bisa terus bertambah hingga mencapai sekitar 70.000 hektare.
Apalagi, untuk saat ini, sebagian lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara semakin susah ditanami karena mengalami kekeringan akibat kemarau panjang. Lahan sawah di daerah ini sebagian besar bersifat tadah hujan atau mengandalkan sumber air dari hujan.
Untuk membantu masyarakat petani kelapa sawit, Dishutbun Kabupaten Penajam Paser Utara secara rutin memberikan pelatihan budidaya tanaman sawit dan tata cara pengendalian hama tanaman.
"Selama ini serangan hama masih menjadi musuh utama para petani kelapa sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara," jelas Abbas Chalid.
Data yang dimiliki Dishutbun Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat luas lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat pada 2016 sekitar 17.000 hektare.
"Lahan kebun kelapa sawit yang tercatat di Dishutbun adalah milik pribadi masyarakat yang tersebar pada seluruh kecamatan," tambah Abbas Chalid.
Potensi Lahan Sawit di Penajam 70.000 Hekater
Potensi lahan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang bisa dikembangkan mencapai sekitar 70.000 hektare, kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat, Abbas Chalid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
7 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
8 jam yang lalu