Kabar24.com, PULAU PUTRI - Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 Gerakan Pemuda Ansor mengadakan upacara bendera di pulau terluar Indonesia, tepatnya di Pulau Putri, Kepulauan Riau.
Upacara diikuti oleh 300 orang Banser dengan bertindak sebagai Inspektur upacara Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. "Upacara di pulau terluar ini adalah bagian dari komitmen GP Ansor untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia," ujar Yaqut dalam keterangan persnya, Rabu (17/8/2016).
Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dengan panjang garis pantai 54.716 km. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17,000 pulau, di mana 92 pulau di antaranya adalah pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain. Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki pulau terbanyak yang berbatasan dengan negara lain, di antaranya kepulauan Natuna, dan Bintan.
"Letak geografis Indonesia yang strategis ditambah kekayaan alam yang melimpah sangat mudah memancing negara lain untuk menggangu dan mengintervensi NKRI, karena itu GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan berbasis keagamaan terbesar di Indonesia sekali lagi berdiri paling depan untuk menjaga setiap jengkal tanah, laut, dan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia", tegas Gus Yaqut dalam amanatnya di hadapan peserta upacara.
Bagi GP Ansor dan Banser, menjaga perbatasan adalah bagian dari Jihad membela NKRI sebagaimana dicontohkan Pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari saat mengeluarkan Resolusi Jihad membela Tanah Air pada 1945.
"Kader GP Ansor yang berada di daerah perbatasan adalah orang pertama yang berinteraksi dengan negara lain. Karena itu setiap kader GP Ansor harus mampu menjadi role model wajah Islam Indonesia yang ramah, santun, dan memberi rahmat ke seluruh alam [Islam rahmatan lil alamin]," pesan Gus Yaqut.
GP Ansor juga berkomitmen mendampingi masyarakat di perbatasan agar merasa terlindungi dari berbagai anasir-anasir jahat yang berusaha merongrong kedaulatan NKRI, terutama terkait paham-paham radikalisme, terorisme, dan narkoba.
"GP Ansor berharap kehadiran kader-kader Ansor dan Banser di daerah perbatasan memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di perbatasan sehingga meningkatkan kecintaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Yaqut.
Ketua Umum PP GP Ansor ini juga mengimbau agar Kemerdekaan RI pada 17 Agustus dimaknai sebagai refleksi rasa syukur dan penghormatan kepada kiai-kiai dan ulama-ulama Nahdlatul Ulama yang telah ikut berjuang dengan segenap jiwa dan raga mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.