Mobilnya Tertabrak Kereta Api, Kepala Ombudsman Jateng Tewas

Kabar24.com, JAKARTA - Kereta api menabrak mobil di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis, sehingga satu penumpang mobil tewas di lokasi kejadian.

Menurut Kasat Lantas Polres Demak AKP Yoppy Anggi Krisna di Demak, Kamis, kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Brumbung, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak itu, terjadi antara pukul 12.00-12.15 WIB.

Lokasi kecelakaan diperkirakan terjadi di kilometer 12-an antara Stasiun Alastua dan Stasiun Brumbung.

Adapun kronologis kejadian, kata dia, berawal ketika mobil kijang innova bernopol H 8985 YW berjalan dari arah selatan ke utara atau dari Mranggen ke Brumbung dengan melintasi rel kereta api ganda tanpa palang pintu.

Pada saat bersamaan, lanjut dia, melintas Kereta Api Maharani dari arah Stasiun Tawang Semarang menuju Surabaya.

Akibat kecelakaan tersebut, lanjut dia, satu dari empat penumpang meninggal dunia di tempat kejadian.

Sementara penumpang lainnya, kata dia, satu orang mengalami luka berat dan dua penumpang mengalami luka ringan.

Tiga penumpang lainnya, yakni Dewi Wulandari dan Ansori asal Kudus dan Elina Nur Dina asal Semarang.

Ketika terjadi kecelakaan, katanya, di perlintasan tanpa palang pintu tersebut sedang tidak ada petugas karena sedang salat.

Korban meninggal yang juga sopir teridentifikasi bernama Achmad Zaid (sopir) yang merupakan Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jateng.

Korban kecelakaan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen untuk mendapatkan perawatan.

Mobil kijang yang dikendarai oleh Kepala Perwakilan Ombudsman itu, terpental hingga delapan meter dan terperosok ke selokan dengan kondisi mobil rusak cukup parah.

Berdasarkan informasi sejumlah warga yang berada di dekat lokasi kejadian, korban meninggal sempat terlempar ke luar mobil.

Pandangan sopir diduga juga terhalang oleh bangunan pos penjaga untuk relawan yang dibuatkan oleh pemda setempat.

Suripno, petugas penjaga pintu rel kereta api Brumbung mengakui, pada pukul 12.00 WIB merupakan saat pergantian sif jaga dari temannya bernama Suhardi yang saat kejadian sedang pulang untuk salat zuhur.

Saat itu, lanjut dia, kondisinya memang agak sepi, karena sebagian sedang istirahat di rumah.

Kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu tersebut, kata dia, baru kali ini terjadi.

Mobil kijang nahas tersebut, akhirnya bisa dievakuasi sekitar pukul 13.30 WIB setelah Satlantas Polres Demak mendatangkan mobil derek.

Untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan, polisi masih melakukan penyelidikan.