Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan penataan di Bukit Duri, Jakarta Selatan, hanya pada permukiman yang berada di badan sungai saja. Hal itu sama seperti yang dilakukan di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur.
"Di Bukit Duri yang di darat nggak dibongkar. Sama kaya Kampung Pulo, nggak semua dibongkar," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (3/8).
Menurut Basuki, relokasi warga ini adalah langkah untuk melakukan normalisasi Sungai Ciliwung. Karena warga melakukan okupasi badan sungai dan jalan inspeksi.
"Yang kami bongkar adalah orang yang dulu mengokupansi sebagian daerah aliran Sungai Ciliwung sebetulnya," ujarnya.
Basuki menambahkan normalisasi dilakukan untuk mengurangi banjir di Ibukota. Mengingat lebar Sungai Ciliwung berkurang cukup banyak, karena diduduki oleh warga.
"Sekarang saya tanya, bisa nggak ngatasi banjir sekitar Ciliwung kalau tanpa normalisasi Sungai Ciliwung? Nggak bisa kan?," tanyanya.
Relokasi warga juga menunggu Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek selesai. Saat ini masih dalam proses penyempurnaan dan penambahan fasilitas.
"Warga Bukit Duri direlokasi kalau Rusun Rawa Bebek siap," tandasnya.
Relokasi Bukit Duri, Ahok: Nggak Semua Dibongkar
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan penataan di Bukit Duri, Jakarta Selatan, hanya pada permukiman yang berada di badan sungai saja. Hal itu sama seperti yang dilakukan di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium