Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Deteksi Keberadaan 15 Titik Panas do Riau

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi keberadaan 15 titik panas panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan menyebar di sejumlah kabupaten di Riau, Jumat (3/6/2016).
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi keberadaan 15 titik panas panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan menyebar di sejumlah kabupaten di Riau, Jumat (3/6/2016).

"Seluruh titik panas yang terpantau Satelit Terra dan Aqua pukul 06.00 WIB tersebar di enam kabupaten di Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.

Ia menjelaskan keenam kabupaten yang terpantau adanya titik panas dengan tingkat kepercayaan di bawah 70 persen tersebut adalah Indragiri Hilir 5 titik, Meranti dan Pelalawan masing-masing 3 titik, Siak 2 titik, serta Bengkalis dan Rokan Hilir masing-masing 1 titik.

Indragiri Hilir sebagai kabupaten dengan titik panas terbanyak terpantau menyebar di Kecamatan Enok. Kemudian titik panas di Meranti terpantau menyebar di Kecamatan Merbau dan Tebing Tinggi.

Selanjutnya Pelalawan terpantau di Kuala Kampar dan Bunut. Keberadaan titik panas di Riau mulai bermunculan dalam beberapa hari terakhir.

Pada Kamis pagi lalu (2/6), jumlah titik panas turut terpantau sebanyak 15 titik yang tersebar di wilayah yang sama pada hari ini.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi beberapa waktu lalu menyatakan saat ini curah hujan mulai berkurang di Provinsi Riau karena memasuki awal musim kemarau.

"Kalau kita perhatikan, curah hujan mulai kurang sepekan terakhir di Riau. Data kami pekan ini seperti 27 Mei 2016, terjadi curah hujan dengan intensitas ringan di tiga daerah," kata Slamet.

Ia menerangkan tiga daerah tersebut, yakni Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar dengan angka curah hujan 39,3 milimeter, lalu di wilayah Kota Pekanbaru 26,5 milimeter dan Kabupaten Pelalawan tercatat dengan angka hanya 18,5 milimeter.

Sementara untuk daerah lain, terutama di wilayah pesisir Riau meliputi enam kabupaten/kota seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siak dan Pelalawan dilanda cuaca cerah hingga berawan dalam sepekan terakhir.

Temperatur udara maksimal pada siang hari berkisar 33 sampai 35 derajat Celcius dan minimal di malam hari 23 hingga 25 derajat Celcius dengan kelembaban udara maksimal 92 hingga 97 persen serta minimal 50 sampai 55 persen.

"Potensi hujan masih ada, tetapi dengan intensitas ringan di bawah 50 milimeter per hari berpeluang terjadi di wilayah Riau bagian barat dan bagian pesisir timur pada sore atau malam hari," ucapnya.

Slamet menghimbau instansi terkait terutama di daerah rawan terbakar mulai meningkatkan kewaspadaan karena dari 8,9 juta hektare lebih luas daratan di Riau, sekitar 4,36 juta hektare terdiri dari kawasan hutan dan lahan bergambut. "Tujuannya agar kebakaran lahan dan hutan tahun ini bisa diminimalisir," katanya.

Pemerintah daerah di Provinsi Riau bersama jajaran TNI dan Polri setempat, kini telah membangun ribuan sekat/kanal guna mencegah terjadinya bencana kebakaran lahan dan hutan saat memasuki musim kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger menyatakan sekat kanal tersebut dibangun untuk tetap menjaga kelembaban gambut agar tidak mudah terbakar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper