Pertukaran Pelajar Sarana Sampaikan Misi Budaya

Kabar24.com, JAKARTA -- Indonesia berupaya mempererat hubungan antar negara tetangga terutama Australia dalam bidang pendidikan.

Dalam kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Pendidikan Internasional Australia, Richard Colbeck mengatakan pertukaran pelajar dapat menyebarkan misi budaya antar negara.

"Sudah banyak pelajar Indonesia yang belajar di Australia begitupun sebaliknya. Program tersebut juga dapat menyebarkan misi budaya," kata Richard, pertemuan bilateral Menteri Pendidikan di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Terkait konteks pelajaran Bahasa Indonesia di Australia, Richard mengatakan sudah diterapkan pelatihan Bahasa Indonesia di beberapa perguruan tinggi di Australia dengan mendatangkan guru dari Indonesia.

"Kedepan Australia akan lebih mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bagian penting dalam kerjasama antara Indonesia dan Australia," ungkapnya.

Seperti diketahui, terdapat 7000 pelajar Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari Australia melalui berbagai program bantuan pendidikan melalui kemitraan sekolah di kedua negara dengan program BRIDGE, e-twinning dan online curriculum strategy.

Pada 2016 mendatang, Australia menerapkan program baru melalui New Colombo Plan. Richard menjelaskan, dalam New Colombo Plan beasiswa diberikan pada pelajar Australia untuk mendapatkan pengalaman pertukaran pelajar ke berbagai negara Indo-Pasific terutama di Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Anies Baswedan juga mengatakan banyaknya pelajar Indonesia yang melanjutkan studi di Australia dapat memperkenalkan budaya Indonesia.

"Seperti dilihat banyaknya pelajar di Indonesia sekarang bahasa Indonesia jadi menyebar di Australia. Tapi tidak hanya bahasa, pasti ada pertukaran budaya juga antar pelajar disana," katanya.

Anies menilai, Australia merupakan salah satu mitra utama Indonesia di bidang pengembangan kerjasama pendidikan. Kerjasama yang selama ini dibangun, lanjutnya, merupakan faktor penting dari eratnya jalinan persahabatan kedua negara yang tertuang dalam Memorandum of Understanding Goverment to Goverment bidang pendidikan yang telah ditandatangani oleh kedua Menteri Pendidikan.