Kabar24.com, JAKARTA--Kepala Bidang Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Agus Sasongko mengatakan kondisi cuaca dalam kedaaan baik saat pesawat Twin Otter Aviastar hilang kontak.
Hal itu terjadi dalam penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Luwu Utara, menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat. "Cuaca kayaknya tidak ada masalah. Tadi saat mau konferensi pers sudah ada laporan tentang kondisi cuaca," ujarnya.
Ia menjelaskan, terjadinya kecelakaan pesawat itu tidak pernah single furious tapi ada faktor lain yang ikut mendukung seperti masalah mesin, kondisi pesawat, cuara serta, dari operator bandara. Maka dari itu, pihaknya akan berupaya mengumpulkan data-data lengkap tentunya menjadi tugas dari KNKT.
Pihaknya, kata dia, lebih fokus untuk yang sangat urgen yakni mengumpulkan data dari seluruh pihak khususnya dari TNI dan Polri. "Kecelakaan itu biasanya terjadi karena banyak faktor yang berkumpul dalam satu even. Namun kami akan terus berupaya agar bisa menyelesaikan lebih cepat," katanya. Ia menjelaskan, tim gabungan sudah mulai melakukan pencaharian pesawat Twin Otter Aviastar yang hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Luwu Utara menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Tim gabungan telah menyiapkan peta untuk daerah yang menjadi rute penerbangan pesawat yang hilang kontak. Melalui rute pesawat itu, tim akan mulai menyisir daerah-daerah yang dicurigai lokasi hilangnya pesawat. "Kami harapkan tidak lama lagi ada berita yang signifikan terkait lokasi pesawat. Kami melibatkan sejumlah unsur mulai dari Basarnas, Kodim, Babinsa, TNI dari seluruh angkatan termasuk dari masyarakat yang memiliki informasi untuk segera menghubungi crisis centre di Makassar," katanya.
Dia mengetahui, pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 itu hilang dalam penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Luwu Utara menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Pesawat ini dinakhodai Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Soekris Winarto. Adapun jumlah penumpang sebanyak tujuh orang yang terdiri dari lima orang dewasa dan dua orang bayi yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi