Bisnis.com, DENPASAR - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar mengaku sejak dua bulan terakhir daya beli masyarakat Denpasar mengalami penurunan karena dampak dari perlambatan ekonomi nasional.
Made Westra, Direktur Utama PD Pasar Kota Denpasar mengatakan bahwa menurunnya daya beli tersebut berdampak pada transaksi jual beli di pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar.
"Daya beli masyarakat itu tidak hanya mengalami penurunan di pusat kota di Jakarta tapi di Denpasar juga terasa. Kami bisa lihat dari yang dibeli masyarakat itu sekarang ini sangat pilih-pilih sekali," tuturnya saat ditemui di Denpasar, Jumat (25/9/2015).
Menurutnya warga Kota Denpasar saat ini membeli barang yang hanya benar-benar diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari serta keperluan untuk kegiatan upacara keagamaan.
"Meski terjadi penurunan daya beli, kami tetap berupaya agar interaksi antara pengunjung dan penjual berjalan seperti semula. Sebab melalui interaksi tersebut tentunya akan membawa keuntungan pada kedua belah pihak," ujarnya.
Dia menyatakan, kondisi sekarang ini berdampak pada penurunan omzet pedagang di pasar tradisional sekitar 15% hingga 25% dibandingkan tahun lalu.
"Penurunan omzet ini terasa dari kurun dua bulan lalu. Namun kami tetap berusaha supaya omzet masyarakat khususnya pedagang itu tidaklah bertambah terus penurunannya. Ke depannya kami yakin akan ada perubahan sampai Desember 2015," paparnya.
Jika dihitung rata-rata per hari pada 2014, omzet pedagang minimal antara Rp500.000 hingga Rp700.000. Namun dengan kondisi krisis seperti sekarang ini, omzet penjualan terendah pedagang dalam sehari yakni sekitar Rp300.000.
"Sedangkan untuk pengunjung di beberapa pasar tradisional di Denpasar tetap seperti semula, tidak berubah. Hanya saja volume pembelian mereka yang berkurang," imbuhnya.
PD Pasar Denpasar: Daya Beli Konsumen Ambles, Transaksi Turun
Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar mengaku sejak dua bulan terakhir daya beli masyarakat Denpasar mengalami penurunan karena dampak dari perlambatan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Natalia Indah Kartikaningrum
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

16 menit yang lalu
Profil Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP yang Kini Jadi Waketum PAN

54 menit yang lalu
Bawaslu Harap Tindak Ada PSU Lagi, Meski Potensi Gugatan ke MK Ada

57 menit yang lalu
Kumpulan Ucapan Hari Kartini, Diperingati Setiap 21 April
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
