Kabar24.com, JAKARTA -- Kekerasan antar siswa yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Anies Baswedan kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa tersebut terjadi karena adanya pembiaran dari pihak sekolah.
"Jadi kejadian itu karena efek dari pembiaran. Kekerasan yang kecil-kecil misalkan memukul teman, memarahi kalau dibiarkan nanti akan jadi kebiasaan dan dianggap hal yang biasa," ujar Anies saat ditemui di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Efek dari hal-hal yang negatif, lanjut Anies, akan menjadi fatal bahkan dapat mengakibatkan korban jiwa seperti yang sudah terjadi sekarang ini.
"Nah kejadian dan penyimmpangan sekecil apapun harus di tegur," tukas mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Menurut Anies, kejadian yang terjadi di SDN 07 Pagi Kebayoran Lama tidak dapat di adili melalui jalur hukum melainkan jalur kekeluargaan. Selain pelaku yang masih di bawah umur dan harus meneruskan sekolah, kondisi psikologis anak juga harus diperhatikan.
"Tidak bisa kita buat undang-undang yang menjerat anak dibawah umur. Mereka kan masih punya masa depan. Yang harus kita tekankan adalah mendidik anak bahwa memukul itu salah," jelasnya.
Sosialisasi tersebut, kata Anies, perlu ditingkatkan. Karena perilaku anak disekolah merupakan tanggung jawab penuh dari kepala sekolah dan guru.
Selain itu, tambah dia, untuk mengontrol perilaku anak di sekolah maupun di lingkungan rumah, orang tua dan sekolah harus bermitra. "Komunikasi orang tua dan sekolah harus baik," pungkasnya.