Bisnis.com, JAKARTA - Program penangkaran Rusa Jawa Rusa Timor/Jawa (Cervus Timorensis) di area Asisten Perhutani (Asper) di Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terbukti berhasil menambah populasi satwa langka tersebut dalam jangka waktu setahun.
Program penangkaran yang digawangi PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dan Perum Perhutani Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Parengan itu dimulai sejak 27 Juni 2014.
Pada awalnya, program itu menangkar 13 rusa yang berasal dari Blitar. Setelah setahun, 13 rusa Jawa itu berkembang menjadi 17 ekor. Program itu dilakukan di lahan seluas 900 meter persegi, yang dibagi antara kandang jantan dan betina.
Administratur Perhutani KPH Parengan Daniel Budi Cahyono mengatakan sekitar Juli ada empat ekor betina yang terindikasi bunting.
“Sekitar 3 pekan lalu akhirnya bisa lahir 3 ekor, sehingga jumlahnya ada 17 ekor rusa Jawa di tempat penangkaran rusa Jawa yang menjadi upaya menjaga pelestarian keaneakaragaman hayati tersebut,” ungkapnya dalam siaran pers Pertamina EP pada Jumat (28/8/2015).
Dia menggambarkan kelahiran satwa tangkaran itu terjadi secara alami, tanpa campur tangan manusia. “Dan hidupnya juga tidak ada perlakuan khusus, dibiarkan hidup dengan induknya,” imbuhnya.
Sementara itu, Cepu Field Manager Pertamina EP Wresniwiro menjelaskan tujuan utama program penangkaran rusa Jawa tersebut adalah untuk membantu menjaga hewan asli Jawa ini tidak punah.
"Selain berkepentingan menjaga keanekaragaman hayati, program penangkaran Rusa Jawa ini juga menjadi manifestasi dari semangat terbarukan dari PT Pertamina," tegas Wiro.
Dia mengakui proses penangkaran rusa Jawa tidak mudah. Sebelum proses penangkaran diresmikan, dilakukan penelitian dan survei tentang kondisi alam yang cocok untuk rusa Jawa.
Penelitian tersebut memakan waktu satu tahun. Setelah setahun berjalan, program penangkaran itu masih menemui kendala berupa sulitnya mencukupi stok pakan satwa saat musim kemarau. “Apalagi kami belum punya lahan sendiri yang khusus ditanami rumput pakan.”