Kabar24.com, DENPASAR- Untuk mengasah ketrampilan sekaligus melestarikan budaya, puluhan siswa sekolah dasar mengikuti lomba ngelilit sate yang diadakan bertepatan dengan pelaksanaan Sanur Village Festival 2015.
Peserta lomba dibagi dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang. Masing-masing kelompok dituntut melilitkan bahan sate lilit yang terdiri dari ikan laut dan bumbu-bumbuan ke batang dari bambu.
Mereka dinilai dari kekompakan tim, ketepatan waktu, proporsi, kematangan, penyajian, dan termasuk kebersihan serta kerapian selama proses melilit, memanggang, dan saat menyajikannya.
Menurut Panitia Lomba Ida Bagus Made Parwata, tradisi membuat sate lilit merupakan bagian penting dari masakan Bali yang berkembang sejak abad ke-8, karena itu perlu dilestarikan.
"Generasi muda perlu tahu budaya leluhurnya, dan edukasi melalui lomba ini merupakan bagian dari pelestarian warisan budaya," tuturnya, Jumat (28/8/2015).
Salah seorang juri Chef Nyoman Tedun menambahkan sate lilit pada awalnya digunakan sebagai salah satu sesaji dalam upacara Agama Hindu. Dalam keseharian masyarakat Bali, melilit sate biasa dilakukan saat kerja bakti kegiatan maupun aktivitas warga, tetapi dalam perkembanganya dikonsumsi secara luas.