Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua jajarannya memberikan perhatian khusus kepada kasus gizi buruk yang masih dialami anak-anak di wilayah Indonesia bagian Timur.
Presiden Jokowi mengatakan saat ini masih banyak ditemukan anak-anak yang mengalami gizi buruk di dalam negeri. Gizi buruk yang banyak dialami bayi di wilayah Indonesia bagian timur pun memerlukan perhatian khusus.
"Apapun itu, yang namanya gizi, khususnya untuk balita hatus diperhatikan dan ditangani dengan serius," katanya di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/8/2015).
Presiden Jokowi sebelumnya meminta para menterinya mengecek kembali persoalan kerawanan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi buruk di Nusa Tenggara Timur.
Presiden juga telah meminta Menteri Sosial dan kepala daerah menjaga pasokan pangan di daerah yang memiliki potensi kerawanan pangan yang dapat menyebabkan kelaparan dan gizi buruk.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bagal tanam dan gagal panen di Kabupaten Timor Tengah Selatan menyebabkan meninggalnya 11 balita akibat gizi buruk.
Gagal tanam dan gagal panen tersebut disebabkan musim kering berkepanjangan sejak 2014, dan mengakibatkan 21.134 balita mengalami gizi buruk karena kurang pasokan bahan pangan.
Untuk mengatasi kondisi kekeringan pada areal kebun dan persawahan rakyat, pemerintah berencana menyalurkan bantuan berupa pembuatan 10 sumur bor di Kecamatan Kualin yang terdiri dari Desa Desa Kualin, Toineke, Tuafanu, Tuapakas, dan Oni, serta Kecamatan Amanuban Selatan, meliputi Desa Oebelo dan Noemuke.
Dengan bantuan irigasi tersebut, masyarakat NTT yang memiliki kultur bertani dapat memulai kembali aktivitas cocok tanam berbagai tanaman pangan, seperti jagung, maupun komoditas hortikultura seperti cabai, terong, tomat, dan bawang.