Kabar24.com, JAKARTA -- Senior Vice President dari Pearson Assessment Centre, Jim Tognolini, mengatakan, Indonesia memerlukan kerangka standar penilaian yang jelas bagi tenaga pendidik.
Selama ini, menurutnya, penilaian kualitas guru dalam standar pendidikan belum ideal. Sebab, penilaian guru tidak dapat hanya mengandalkan tes atau ujian tertentu.
Untuk mengetahui kualitas seorang guru, pembuatan kerangka standar guru menjadi kebutuhan mendesak yang perlu dibuat pemerintah.
Kerangka standar guru adalah kualifikasi tertentu yang ditetapkan pemerintah mengenai sosok guru yang dibutuhkan untuk membangun pendidikan nasional. Kerangka tersebut harus dipenuhi seseorang sebelum menjadi tenaga pendidik. Dalam sistem penilaian guru secara modern, menurut Jim, tes terhadap guru bukan yang utama.
"Ketika menetapkan tes untuk digunakan sebagai penilaian, guru malah akan fokus untuk lulus tes bukan fokus masalah mengajar. Itu justru berakibat tidak baik," ujarnya dalam diskusi `Forum Kebijakan Guru` yang digelar Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (13/08/2015).
Di India
Dikatakan, Uji Kompetensi Guru (UKG) juga digunakan di India yang menerapkan Pusat Uji Kelayakan Guru sebagai penilaian. Namun, Menurutnya, sistem penilaian yang mengandalkan tes sebagai ukurannya sebenarnya memperkecil kemungkinan untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.
Ini adalah sebuah kelemahan dari sistem UKG yang akan diselenggarakan oleh pemerintah pada akhir tahun 2015.
"Ketika penilaian menjadi sangat penting, justru validitas penilaiannya cenderung menurun," ungkapnya.
Terlebih, UKG di dunia pendidikan Indonesia merupakan penilaian implikasi kualitas guru terhadap kualitas prestasi siswa. Semestinya, terdapat banyak faktor lainnya selain guru yang berpengaruh terhadap prestasi siswa.
Justru penilaian yang efektif terhadap guru sebaiknya dilakukan pemerintah dengan menetapkan kerangka standar yang harus dimiliki guru. Dia mencontohkan seperti yang dilakukan dalam dunia pendidikan di Australia.
Kerangka standar tersebut, akan memandu seorang guru, seperti di Australia untuk memenuhi sejumlah hal utama yakni pengetahuan, hingga praktek yang profesional. Aspek-aspek yang paling penting di dalamnya adalah mampu memahami siswa dan bagaimana mereka belajar, memahami konten mata pelajaran dan memahami cara mengajarkannya.
"Dengan ditetapkan kerangka standar tersebut, seseorang guru dibuat memahami apa yang harus ia perbuat atau apa yang harus dia miliki untuk dapat menjadi seorang guru yang handal, guru yang efektif. Untuk mendorong kualitas guru, perlu diberikan pemahaman mengapa ia harus memenuhi aspek-aspek tersebut," tuturnya.
Indikator
Standar ini akan memastikan guru memiliki kualitas terbaik dan juga memiliki kemampuan untuk mendidik anak bangsa. Kerang standar tersebut juga yang akan menyeleksi calon tenaga pendidik.
Kendatipun demikian, Jim mengatakan, penilaian kualitas guru dengan menggunakan tes semacam UKG masih dapat dilakukan. Namun, perlu adanya sejumlah indikator lainnya yang digunakan sebagai pembanding agar penilaian lebih valid.
"Keputusan tentang efektifitas guru akan lebih akurat jika terdapat tiga atau lebih sumber bukti yang berbeda. Selain UKG misalnya, ada faktor lain yang dijadikan penilaian seperti bukti video yang memperlihatkan bagaimana guru mengajar, atau sebagainya," tuturnya.
