Kabar24.com, INDRAMAYU—Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Jawa Barat optimistis dapat mencapai target produksi padi 2015 sebanyak 1,7 juta ton meskipun diadang ancaman penurunan produksi akibat kemarau panjang.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Takmid mengatakan dampak kemarau mulai dirasakan pada panen padi musim gadu yang mengalami penurunan cukup drastis karena kekurangan air.
Dia menuturkan secara umum realisasi produksi padi 2015 di Kabupaten Indramayu telah mencapai 1 juta ton atau telah melebihi persentase 50% dari total target.
“Dari pantauan beberapa kecamatan yang telah mulai panen provitas tanaman padinya turun,” katanya, Kamis (6/8).
Takmid mengungkapkan target produksi padi 2015 di Kabupaten Indramayu telah banyak disumbang dari hasil produksi musim rendengan [penghujan] lalu yang mencapai 900.000 ton.
Dia mengaku stok tersebut masih cukup di gudang untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan.
Di lain pihak, Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu menilai produktivitas tanaman padi di kawasan itu anjlok karena terdampak kemarau panjang, dari produksi normal yang mencapai 7-8 ton/hektare (ha) gabah kering giling (GKG) kini hanya 2-3 ton/ha.
Wakil KTNA Indramayu Sutatang mengatakan meski berhasil selamat dari ancaman puso, namun produksi gabah dari hasil panen anjlok bahkan lebih dari 50% penurunannya.
“Luas areal sawah di Indramayu yang sudah panen gadu mencapai 15.000 ha, namun produktivitas gabahnya turun drastis,” katanya.
Sutatang mengungkapkan penurunan produktivitas padi juga telah memicu harga yang saat ini berada di kisaran Rp5.000-Rp5.500/kg GKG.
Dia melanjutkan hasil panen gadu yang rendah tentunya sangat merugikan petani. Terlebih, dengan hasil GKG yang kecil petani tidak dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan, mulai dari pembajakan, pembenihan, dan pemupukan.
Jika kemarau panjang terjadi hingga bulan Agustus, dia memprediksi hampir seluruh luas sawah di Kabupaten Indramayu atau sekitar 116.000 ha akan mengalami puso. Sementara yang sudah tanam di seluruh Kabupaten Indramayu sekira 100.000 ha.
Dia berharap pemerintah memberikan ganti rugi atas gagal tanam. Kemudian, pemerintah seyogianya memberikan asuransi kepada para petani ketika ada kerugian panen.
Pada kesempatan berbeda, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar memperkirakan produksi padi di kawasan itu sepanjang tahun ini hanya mencapai 11,6 juta ton GKG.
Prediksi capaian produksi padi didasarkan pada fakta yang dilaporkan 20 kabupaten/kota di Jabar bahwa hingga 31 Juli areal sawah yang mengalami kekeringan ringan, sedang, dan berat sebagai dampak el-Nino mencapai 67.557 ha.
“Jika sawah yang mengalami kekeringan seluas 67.557 ha itu puso semua maka produksi padi hanya 11,6 juta ton,” kata Kepala Diperta Jabar Diden Trisnadi.
Menurut penjelasan dari Kepala BMKG, jelasnya, kemungkinan kemarau tahun 2015 ini akan berlangsung hingga bulan Oktober.
Untuk mengantisipasi puso, pihaknya berencana untuk mengajukan permohonan hujan buatan ke pemerintah pusat.
“Mungkin nanti Pak Gubernur menyurati Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk meminta hujan buatan,” katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar memperkirakan produksi padi 2015 12,01 juta ton GKG atau setara 7,5 ton beras.
Indramayu Optimistis Produksi Padi Sesuai Target
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Jawa Barat optimistis dapat mencapai target produksi padi 2015 sebanyak 1,7 juta ton meskipun diadang ancaman penurunan produksi akibat kemarau panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana, wisnu wage
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
59 menit yang lalu
Keuskupan Agung Jakarta Sampaikan Harapan untuk Pemerintahan Prabowo
2 jam yang lalu
Hasto Jadi Tersangka KPK, Cak Imin: Proses Hukum Harus Jalan
4 jam yang lalu