Bisnis.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bakal mengembangkan sentra pertanian dan industri agribisnis di tiga kabupaten. Kabupaten tersebut yakni Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Berau.
Staf Ahli Bidang Pertanian, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Pemprov Kaltim Sigit Hardwinarto mengemukakan kontur tanah di tiga daerah tersebut berpotensi untuk dijadikan sentra agribisnis. Oleh karena itu, berbagai kebijakan akan disusun guna mewujudkan hal itu.
“Tidak semua lahan yang ada di Kaltim itu potensial untuk ditanami tanaman pangan. Tetapi khusus untuk tiga kabupaten itu, lahannya sangat potensial sebagai sentra pangan, karena itu Pemprov akan fokus disana,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (25/3/2015).
Sigit mengemukakan pengembangan tiga kabupaten itu sebagai sentra agribisnis dan agroindustri bakal menutupi seluruh kebutuhan pangan masyarakat di seluruh Kaltim. Jika ini terjadi, maka perekonomian di Kaltim akan berputar lebih cepat.
“Kalau kebutuhan pangan kami dapat kami penuhi dari pertanian kami, tentu ini akan sangat menolong perekonomian Kaltim,” ungkapnya.
Dia menyebutkan selama ini pemenuhan kebutuhan pangan di beberapa daerah yang ada di Kaltim masih sangat bergantung dari pasokan daerah lain seperti dari Pulau Jawa dan Sulawesi, akibatnya ketahanan pangan di daerah itu sangat rentan.
Data Pemprov Kaltim menyebutkan, sejak 2009 hingga 2014, produksi pangan yang dihasilkan Kaltim tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Kaltim. Pada tahun lalu, produksi pangan di Kaltim hanya menutupi 67,46% saja.
Pelaksana Tugas Sekprov Kaltim Rusmadi mengungkapkan pemerintah harus melakukan transformasi ekonomi dari berbasiskan pertambangan dan pengeboran migas ke sektor pertanian dan perkebunan.
“Alasannya struktur ekonomi yang berpedoman pada pemanfaatan sumber daya tidak terbarukan itu sangat riskan, karena itu harus diubah,” katanya.
Dia mengungkapkan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan jelas tidak memiliki nilai keberlanjutan karena pada suatu ketika sumber daya yang ada bakal habis. Oleh karena itu, Kaltim tidak bisa selamanya mengandalkan pemanfaatan sumber daya alam sebagai penopang perekonomiannya.
Sebaliknya, kondisi geografis Kaltim yang sangat luas memungkinkan provinsi ini bertransformasi penjadi daerah perkebunan, pertanian dan peternakan. Sektor-sektor ini, sebut Rusmadi merupakan sektor yang memiliki nilai keberlanjutan tinggi.
“Jadi masa depan Kaltim itu ada di sektor terbarukan, yakni perkebunan, pertanian dan peternakan,” pungkasnya.