Bisnis.com, STOCKHOLM - Pemerintah Swedia, Selasa (10/3/2015), mengumumkan tidak akan memperbarui perjanjian kerja sama militer dengan Arab Saudi dan secara efektif mengakhiri hubungan pertahanan karena meningkatnya kekhawatiran pada masalah hak asasi manusia.
"Itu akan berakhir," kata Perdana Menteri Stefan Loefven kepada radio publik terkait kesepakatan Arab Saudi-Swedia.
Perdana Menteri dari kelompok Sosial-Demokrat itu berbicara sehari setelah Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstroem menuduh Arab Saudi merintangi pidatonya pada pertemuan Liga Arab.
Arab Saudi adalah pembeli terbesar ketiga bukan Barat untuk produk senjata Swedia. Pada 2014, Riyadh membeli peralatan senilai 338 juta kroner (lebih dari Rp400 miliar rupiah).
Kesepakatan itu, yang jatuh tempo untuk perpanjangan selama lima tahun pada bulan Mei, telah dikecam di kubu Partai Sosial Demokrat Loefven, sedangkan mitra koalisi Partai Hijau mereka menentangnya.
Wallstroem jarang mengomentari Arab Saudi tetapi pada bulan Januari dia mengecam perlakuan kerajaan itu pada blogger Raef Badawi, yang telah dijatuhi hukuman 1.000 cambukan dan 10 tahun penjara karena dituding menghina Islam.
Alasan Swedia Setop Kerja Sama Militer dengan Arab Saudi
Pemerintah Swedia, Selasa (10/3/2015), mengumumkan tidak akan membarui perjanjian kerja sama militer dengan Arab Saudi dan secara efektif mengakhiri hubungan pertahanan karena meningkatnya kekhawatiran pada masalah hak asasi manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
24 menit yang lalu
Kisi-Kisi Anyar JP Morgan di Alfamart (AMRT)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

55 detik yang lalu
Dewan Pers: Pemerintah Jangan Alergi Kritikan Media Massa

1 jam yang lalu