Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Jokowi tidak mau ikut campur terkait kasus Komjen pol Budi Gunawan setelah menenangkan putusan sidang praperadilan.
Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrahman Ruki mengatakan hal itu sudah dilaporkan Kepala Negara dan Jokowi tidak mau intervensi.
"Itu yang sudah saya sampaikan ke presiden, kepala negara. Beliau katakan itu penegak hukum, urusan antara KPK, Polri, dan Kejaksaan, beliau tidak mau intervensi hal-hal seperti itu," katanya dalam jumpa pers seusai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (27/2/2015).
Ruki menambahkan dalam waktu dekat ketiga lembaga hukum akan bertemu untuk membicarakan kelanjutan pemeriksaan tersangka dugaan korupsi Komjen pol Budi Gunawan.
"Jadi baru besok kita akan bicara dgn penegak hukum yang lain, jaksa dan polisi apa yang bisa kita lakukan bersama," jelas Ruki.
Wakil Ketua KPK sementara Johan Budi dalam jumpa pers tersebut juga membicarakan tentang gelombang gugatan praperadilan oleh tersangka korupsi setelah putusan hakim Sarpin memenangkan BG.
"Kami punya strategi untuk menghadapi praperadikan yang sepertinya datang bergelombang, tidak hanya pada KPK tetapi juga Polri dan Kejaksaan," katanya.
Yang perlu dipahami publik, lanjut Johan bahwa putusan praperadilan belum merupakan yurisprudensi, acuan hukum lewat putusan peradilan sehingga KPK siap menghadapi.
Diakui bahwa gugatan praperadilan menyita perhatian dan menguras energi dalam menangani perkara. Oleh karena itu KPK mengajak pemimpin penegak hukum lain menyamakan persepsi terkait upaya praperadilan.
"Kami menghimbau apakah Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Kapolri dan penegak hukum menyamakan persepsi terkait upaya praperadilan yang sekarang dilakukan tersangka tidak hanya korupsi juga perkara lainnya," kata Johan.
Jokowi Tak Ikut Campur Kelanjutan Kasus BG
Presiden Jokowi tidak mau ikut campur terkait kasus Komjen pol Budi Gunawan setelah menenangkan putusan sidang praperadilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
![Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025](https://images.bisnis.com/thumb/posts/2024/12/19/1825654/toko_obat_pramuka_1_1721452893.jpg?w=400&h=267)
7 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
![MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!](https://images.bisnis.com/thumb/posts/2024/12/19/1825636/img_0548_1730163558.jpg?w=184&h=104)
49 menit yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
![Hasil Mukernas, MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN PIK 2](https://images.bisnis.com/thumb/posts/2024/12/19/1825632/logo_mui_1732458770.jpg?w=184&h=104)
53 menit yang lalu
Hasil Mukernas, MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN PIK 2
![Kejati Jakarta Periksa 2 Pejabat Pemprov Terkait Kasus Korupsi](https://images.bisnis.com/thumb/posts/2024/12/19/1825602/kejati_dki_jakarta_1727960014.jpg?w=184&h=104)
1 jam yang lalu
Kejati Jakarta Periksa 2 Pejabat Pemprov Terkait Kasus Korupsi
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
![Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper](/assets/images/QR-bisnis-indonesia.jpg?id=8ab86a2c2907829efb031a93eac7742c)