Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu : Dubes Belanda & Brasil Bukan Ditarik, tapi...

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyatakan Duta Besar Belanda dan Brasil bukan ditarik melainkan dipanggil ke ibu kota masing masing untuk melakukan konsultasi setelah eksekusi terpidana mati kasus narkoba warga negaranya di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari/bisnis.com
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari/bisnis.com

Bisnis.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyatakan Duta Besar Belanda dan Brasil bukan ditarik melainkan dipanggil ke ibu kota masing masing untuk melakukan konsultasi setelah eksekusi terpidana mati kasus narkoba warga negaranya di Indonesia. 

"Brasil, kita sudah terima informasi dan tadi pagi saya sudah menerima notifikasi dari kedubes Belanda di Jakarta mengenai pemanggilan dubesnya ke capital untuk melakukan konsultasi," kata Retno di Istana Negara, Senin (19/1/2015). 

Eksekusi terpidana mati lima warga negara asing memang sudah berlangsung di Nusakambangan dan Boyolali, Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Namun, masih ada terpidana mati lainnya yang siap menanti eksekusi oleh juru tembak yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan anggota 'Bali Nine' kasus penyelundupan heroin 8,2 kg dari Australia ke Bali pada 17 April 2005.

Pemerintah menyatakan tidak khawatir eksekusi mati tersebut bakal mengganggu hubungan bilateral dengan negara yang warganya menjadi terpidana mati. Retno menegaskan eksekusi mati adalah penegakan hukum dari sebuah negara berdaulat untuk memerangi kejahatan serius yaitu kejahatan narkotika. 

"Kalau kita lihat dari data semuanya menunjukkan kita dalam situasi yang darurat. Dari segi peredarannya dan nilainya yang ada di Asean 43% itu berada di Indonesia. Jadi dari semua data yang kita peroleh kita akan dapat mengerti keseriusan akibat dari kejahatan ini," ujar Retno. 

Pemerintah berharap pihak lain berpikir secara jernih bahwa isu kejahatan narkoba sangat serius yang dapat mengganggu hidup bangsa Indonesia. Sejak awal Kemenlu sudah melakukan komunikasi terhadap negara-negara sahabat termasuk dengan negara yang warganya telah dihukum mati. 

"Komunikasi itu akan kita jalin dan kita selalu mengatakan bahwa kita bersahabat dengan siapapun dan kita siap untuk terus meningkatkan hubungan bilateral dengan mereka," imbuh Retno.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper