Bisnis.com, MANADO –Banjir kembali menjadi ancaman bagi warga Manada, Sulawesi Utara.
Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) telah berjaga-jaga mengantisipasi risiko banjir di Manado.
Pantauan Bisnis pada Minggu (11/1/2015), Basarnas telah menyiapkan dua unit perahu karet di ruas jalan RE Martadinata, Manado, yang oleh warga setempat dikenal dengan wilayah Kampung Arab. Tampak pula satu unit mobil PMI yang berjaga-jaga.
Kampung Arab menjadi salah satu wilayah paling terdampak banjir saat air merendam wilayah tersebut pada pertengahan Januari 2014.
Banjir bandang yang berasal dari luapan Sungai Tondano tersebut merendam rumah-rumah warga, ruko, pasar, serta sejumlah bangunan milik pemerintah daerah.
Hujan terus menguyur wilayah Manado sejak beberapa hari terakhir, dengan intensitas sedang hingga deras.
Sejumlah sungai telah menunjukkan peningkatan debit air. Hujan deras kembali turun sejak sore hingga petang ini.
Sejumlah wilayah seperti Jalan Babe Palar dan sejumlah ruas Jalan Sam Ratulangi tergenang air setinggi sekitar 20 cm.
Di sejumlah titik di ruas jalan ring road menuju bandara Sam Ratulangi Manado juga tampak adanya genangan.
Banjir dan longsor yang melanda Sulut pada Januari 2014 menyebabkan perekonomian wilayah tersebut lumpuh selama beberapa waktu akibat infrastruktur rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp 1,87 triliun.