Bisnis.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap Kepala Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah dan DI Yogyakarta segera menyesuaikan diri untuk mengawal perekonomian di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah Pemprov Jateng Sri Puryono KS mengatakan tanggung jawab sebagai pimpinan di Bank Indonesia membawahi Jateng-DIY tidak mudah.
Jangkauan wilayah BI Kpw Wilayah V meliputi 35 kabupaten/kota di Jateng dan 5 kabupaten/kota di DIY.
"Sebagai amanah, semoga dapat dipertanggungjawabkan dan sebaiknya saudara Iskandar Simorangkir segera menyesuaikan diri dan konsolidasi baik eksternal dan internal untuk mengawal perekonomian," ujarnya mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutan serah terima jabatan Kepala BI KPw Wilayah V, Jumat (12/12/2014).
Pemprov juga menyampaikan apresiasi terhadap Sutikno, selaku Kepala Kpw BI terdahulu, atas kiprahnya dalam ikut serta mengawal stabilitas ekonomi regional dan upaya optimalisasi tim pengendalian inflasi daerah (TPDI).
"Ke depan, pembangunan ekonomi Jawa Tengah terus diarahkan untuk membentuk daerah berdikari. Kerja sama dan gotong royong dengan berbagai lembaga termasuk Bank Indonesia sangat diperlukan."
Bank Indonesia Kpw Wilayah V Jateng-DIY secara resmi memiliki pimpinan baru, Iskandar Simorangkir yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Riset dan Edukasi Bank Sentral.
Ia menggantikan Sutikno yang menyerahkan jabatan dari Kepala Kpw Wilayah V untuk selanjutnya mengemban tugas sebagai Program Leader Task Force Bank Indonesia Academy—sebelumnya ditulis Direktur Eksekutif Akademisi BI— gugus kerja yang mempersiapkan SDM BI. (Bisnis.com)
Kepala BI Jawa Tengah Diharapkan Segera Berkonsolidasi
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap Kepala Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah dan DI Yogyakarta segera menyesuaikan diri untuk mengawal perekonomian di wilayah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
22 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
52 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Ganjar Kritisi Kenaikan Tarif PPN 12%, Begini Katanya
1 jam yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
1 jam yang lalu