Bisnis.com, JAKARTA - Musyawarah Nasional ke-IX Partai Golongan Karya versi Jakarta, yang dilangsungkan hingga Senin dini hari, menetapkan Agung Laksono sebagai ketua umum, mengalahkan dua kandidat lainnya Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita.
Agung ditetapkan sebagai Ketum setelah meraih 147 suara, mengalahkan Agus dan Priyo yang masing-masing mendapat 71 dan 77 suara dalam pemungutan suara tertutup terhadap 296 perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tingkat I dan DPD Tingkat II.
"Yang terpilih sebagai Ketum adalah Bapak Agung Laksono," kata Ketua Steering Commite Munas Golkar, Ibnu Munzier saat mengumumkan hasil pemungutan suara di Jakarta, Senin dini hari. Adapun satu suara lainnya dinyatakan abstain.
Setelah diresmikan sebagai pemenang, Agung dalam pidatonya menyampaikan bahwa kemenangan yang dia peroleh adalah kemenangan milik Partai Golkar setelah proses Munas sejak Sabtu (6/12) hingga Senin dini hari yang demokratis.
"Ini kemenangan Partai Golkar, dan juga kemenangan demokrasi. Selamat bagi Partai Golkar, selamat bagi Indonesia," kata Ketum Ormas sayap Golkar, Kosgoro ini.
Agung langsung disambut oleh dua mantan kandidat ketum lainnya, Priyo dan Agus, yang tampak menerima dengan lapang dada. Priyo dan Agus memeluk erat Agung dan memberi ucapan selamat.
Suasana di ruangan Munas tampak meriah, meskipun malam sudah semakin larut. Ratusan peserta Munas dari berbagai daerah pun berusaha untuk menyelamati Agung.
Agung dan juga Priyo dan Agus adalah tiga dari sejumlah kader Partai Golkar yang dpecat oleh Munas IX Partai Golkar di Bali. Ketiga tokoh Golkar ini dianggap melawan kebijakan partai dengan mempelopori gerakan Presidium Penyelamat Partai Golkar yang tak mengakui hasil munas Bali.
Dalam pemaparan visi misinya di Munas Jakarta, Agung berjanji akan membawa Golkar menjadi partai modern berbasis kerakyaataan untuk Indonesia adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila.
Agung juga memiliki sembilan misi. Pertama, membangun instiusional Golkar agar tidak bergantung pada orang pribadi, tetapi kepada sistem perngorganisasian berdasarkan konstitusi partai dan sistem manajemen modern.
Kedua, memperkuat Golkar berjiwa, berjati diri dan berkarakter Pancasila serta berbasis yang kerakyatan.
Ketiga, memperkuat investasi ideologi bangsa sebagai sarana menjamin kesinambungan NKRI.
Keempat, mempercepat proses regenerasi kader partai untuk sebagai sumber kader bangsa.
Kelima, membangun sistem kaderisaasi partai secara bertahap dan sistematis dari hulu hingga ke hilir.
Keenam, membangun sistem internal dan pendanaan partai yang modern, transparan, akuntabel, dapat diaudit dengan mengatur perimbangan antara keuangan yang bersumber dari negara secara sah.
Ketujuh, membawa Golkar memelopori dan memperjuangkan kebijakan publik menjadi kebijakan negara yang menguntungkan rakyat banyak.
Kedelapan, membawa haluan perjuangan partai untuk menjadi jiwa dan ruh dari program dan kegiatan partai sehingga memiliki kemantapan ideologi, kemantapan organisasi dan pergerakan partai serta menjiwai kebijakan-kebijakan publik menjadi kebijakan negara.
Kesembilan, memenangkan pemilihan umum legislatif, dan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2019, serta pemilihan kepada daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten.