Bisnis.com, BANDA ACEH--Pembahasan rancangan pendapatan belanja kota Banda Aceh 2015 yang telah berlangsung sejak pertengahan tahun ini tak kunjung usai. Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal menargetkan pengesahan paling lambat pada 31 Desember 2014.
Illiza optimistis pengesahan RAPBK Banda Aceh 2015 akan tepat waktu. Pasalnya, dia menyebutkan DPRK dan pemko telah sepakat.
"Kami menyerahkan ke DPRK. Keinginan kami agar ini disahkan tepat waktu sangat besar. Segera dibahas dan disahkan," tuturnya, Rabu (3/12/2014).
Adapun, APBK Banda Aceh 2015 diproyeksi mencapai Rp1,13 triliun atau meningkat 1,31% dari APBK 2014 Rp1,11 triliun. Peningkatan tersebut, jelas Illiza terdiri dari pos pendapatan asli daerah yang meningkat 8,27% dari Rp143,69 miliar menjadi Rp155,57 miliar pada tahun depan.
Tak hanya itu, pendapatan daerah lainnya yang sah juga meningkat 1,61% dari Rp283,93 miliar pada tahun lalu. Sementara itu, dana perimbangan menurun 0,27%.
Selain itu, struktur anggaran belanja daerah pada tahun depan diproyeksi mencapai Rp1,13 triliun atau meningkat 1,49% dari target pada tahun ini.
"Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp592,9 miliar, meningkat 1,18%. Belanja langsung Rp537,41 miliar atau meningkat 1,13%. Belanja Daerah mengalami surplus dan akan digunakan untuk pembiayaan," tambah Iliza.
Lebih lanjut, Illiza mengatakan penerimaan pembiayaan daerah tahun 2015 diproyeksi Rp3 miliar, sementara pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp 3,5 miliar yang dialokasikan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah.