Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Presidium Penyelamatan Partai Golkar Agung Laksono mengutarakan pihaknya merencanakan konsolidasi atau pertemuan setiap hari di Kantor DPP Partai Golkar untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil guna menyelamatkan partai.
"Kami berencana tiap hari ada pertemuan di DPP," kata Agung Laksono di Jakarta, Rabu (26/11/2014)
Dia mengatakan presidium ingin memastikan penyelenggaraan munas sesuai ketentuan partai.
Menurutnya, munas sebagai sebuah perhelatan nasional memerlukan payung hukum yang jelas, yakni anggaran dasar atau sebuah rekomendasi dari munas yang diadakan di Riau sebelumnya.
"Anggaran dasar Partai Golkar mengamanatkan bahwa masa bhakti ketua umum hanya lima tahun, jadi kalau munas sebelumnya 4 Oktober 2009, maka seharusnya 4 Oktober 2014 sudah harus munas, tapi ada rekomendasi dilaksanakan Januari 2015," paparnya..
Namun, kata Agung, Ical dan loyalisnya tiba-tiba seakan memaksakan munas 30 November 2014 yang secara teknis tidak mungkin dilakukan, kecuali menghasilkan sebuah munas yang tidak bermutu.
Agung menegaskan munas harus dilakukan 2015, sehingga cukup waktu untuk daerah-daerah mempersiapkan diri dan bagi para calon ketua umum berkonsolidasi.
tegasnya.
Terkait adanya wacana terselenggaranya munas tandingan, Agung mengaku tidak menghendaki hal seperti itu terjadi. Dia juga tidak mengharapkan Munas IX Golkar memicu terbentuknya partai baru.
Juru Bicara Poros Muda Golkar wilayah Indonesia Timur Victor Abraham menegaskan pihaknya mengapresiasi pembentukan Presidium Penyelamatan Partai Golkar yang diketuai Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.
"Dibentuknya Presidium Penyelamatan Partai yang dikomandani oleh bung HR Agung Laksono dengan beranggotakan para bakal calon ketum Partai Golkar adalah sebuah langkah strategis dan patut diapresiasi oleh seluruh Kader Golkar," kata Victor dijumpai di Jakarta, Rabu.
Dia menyatakan pembentukan presidium merupakan langkah tepat yang dilakukan guna menyelamatkan keberlangsungan partai.
"Keberlangsungan Partai Golkar ditentukan senior hari ini, sedangkan masa depan Partai Golkar akan ditentukan kami selaku kader-kader muda," ujar dia.
Dia menilai kondisi Golkar yang terjadi saat ini dikarenakan Ketua Umum Aburizal Bakrie tidak "legowo" alias masih berambisi kembali memimpin Partai Golkar.
Ambisi Aburizal pun dinilainya mendapatkan dukungan dari segelintir loyalisnya dengan terus membuat skenario untuk memuluskan Aburizal kembali memimpin partai beringin.
"Andai saja Aburizal mau bercermin dan bertanya pada diri sendiri, apakah dirinya telah berhasil memimpin Partai Golkar atau sebaliknya. Serta bercermin pada pendahulunya, pak Jusuf Kalla ketika menjadi Ketua Umum Partai Golkar, bagaimana pak JK bersikap 'gentle' mempercepat munas karena merasa belum berhasil menghantar Golkar meraih kemenangan di Pemilu 2009," ujar dia.
Dia mengatakan sikap para senior Golkar yang memaksakan Aburizal kembali sebagai ketua umum sangat tidak memberikan potret pembelajaran yang baik.
KONFLIK GOLKAR: Presdium Penyelamat Konsolidasi Tiap Hari
Ketua Presidium Penyelamatan Partai Golkar Agung Laksono mengutarakan pihaknya merencanakan konsolidasi atau pertemuan setiap hari di Kantor DPP Partai Golkar untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil guna menyelamatkan partai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
30 menit yang lalu
Kasus Korupsi CSR: Pertaruhan Reputasi BI Ketika Kurs Kian Rontok
38 menit yang lalu
Prabowo Temui PM Pakistan Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
58 menit yang lalu