Bisnis.com, JAKARTA - Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) kecewa dengan proses pemilihan Dirut Pertamina yang dilakukan secara tertutup.
Ketua umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendy Hutabarat menilai adanya hal yang mencurigakan.
Seharusnya Pemerintah dan Pertamina bersikap terbuka terkait siapa saja yang menjadi calon Dirut agar publik tahu seperti siapa calonnya.
"Tidak boleh seperti itu, terbukalah. Itu curang. Ini kan untuk perusahaan sekaliber Pertamina. Kalau ini terbuka kan kita tahu siapa calon-calonnya. Pertamina ini juga harapan terbesar bangsa," kata Binsar kepada Wartawan, Jumat (7/11/2014).
Menurutnya, proses pemilihan Dirut Pertamina ini sistemnya sudah salah, karena seharusnya tidak perlu melalui fit and proper test tertutup.
Senada dengan hal tersebut, pengamat Energi sekaligus Koordinator Indonesia Migas Watch Tri Widodo mempertanyakan apakah lembaga konsultan swasta yang ditunjuk Pemerintah untuk menguji fit and proper kepada para kandidat tersebut benar-benar tahu sosok seperti apa yang dibutuhkan Pertamina.
"Saya rasa DDI juga tentu belum tahu kondisi Pertamina. Dia tahu tidak sosok seperti apa yang dibutuhkan oleh Pertamina? Apa dia paham korporat kultur di Pertamina?," kata Tri.
Terkait munculnya nama Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom) menjadi kandidat dirut Pertamina, menurutnya, hanya putra Pertamina asli yang tahu betul kondisi perusahaan saat ini. Hanya orang internal yang tahu korporat kultur yang ada di perusahaan plat merah itu.
"Yang paling baik itu dari internal. Dan hanya orang Pertamina saja yang mengerti cara membesarkan Pertamina," ucapnya.
Dia menegaskan bahwa konsultan yang ditunjuk itu harus tahu cara untuk melakukan perbaikan di Pertamina dan strategi apa yang bisa diterapkan untuk membesarkan Pertamina.
"Kalau dia tidak tahu, lalu bagaimana dia bisa melakukan fit and proper test? Sebenarnya di Pertamina itu asalkan tidak ada intervensi dari elit-elit politik, banyak yang bisa memimpin. Sayangnya, di BUMN itu konservatif, orang-orang yang pintar sering tidak dapat tempat," ungkapnya.
Lanjutnya, syarat utama kriteria sosok calon Dirut Pertamina adalah berasal dari internal. Kemudian, sosok internal itu harus dapat melakukan transformasi, tahan intervensi, bisa menghapus mafia migas, dan harus dekat dengan Presiden.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji fit and proper terhadap para calon Direktur Utama Pertamina dalam beberapa hari terakhir dan masih berlangsung hingga jelang akhir pekan ini.
Fit and Proper di berlakukan ke seluruh Direksi yang ada sekarang dan plus ada 6 calon eksternal Direksi. Untuk melakukan uji fit and proper, Rini juga dikabarkan telah menunjuk PT Daya Dimensi Indonesia (DDI), perusahaan manajemen konsultan berlokasi di Mega Kuningan untuk memberikan penilaian calon direksi Pertamina.
Berdasarkan informasi yang beredar nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani Fit and Proper di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).
Kabarnya, calon kuat dalam bursa kandidat tersebut adalah Rinaldi Firmansyah.