Bisnis.com, NUNUKAN - Ribuan tenaga honorer di jajaran Pemkab Nunukan, Kalimantan Utara, terancam dirumahkan pada 2015 akibat menurunnya nilai anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.
Sekdakab Nunukan, Tommy Harun mengatakan pengurangan tenaga honorer atau kontrak dapat saja dilakukan karena kegiatan pada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD), juga akan mengalami penurunan.
"Pengurangan tenaga honorer bisa saja dilakukan karena untuk apa mempertahankan lagi kalau tidak ada pekerjaan akibat penurunan mata anggaran pada APBD yang akan datang," katanya.
Dia mengemukakan jika benar-benar akan dilakukan pengurangan tenaga honorer sebagai dampak menurunnya anggaran maka terdapat SKPD yang bisa tetap dipertahankan seperti tenaga medis, tenaga kebersihan dan tenaga guru.
Sedangkan pada sejumlah SKPD yang jumlah tenaga honorernya cukup banyak sementara kegiatan semakin berkurang seperti pada Dinas PU, Dissosnakertrans dan lain-lain, akan tetap dilakukan pengurangan disesuaikan dengan kebutuhan.
Namun Bupati Nunukan, Basri membantah akan melakukan pengurangan atau merumahkan pegawai honorer meskipun anggaran daerah yang turun drastis.
Alasannya, Pemkab belum mempertimbangkan apalagi menginstruksikan untuk melakukan pengurangan sampai saat ini kepada SKPD di jajarannya.
"Tidak ada itu rencana pengurangan tenaga honorer. Sampai sekarang saya belum menginstruksikan kepada SKPD untuk melakukan pengurangan (tenaga honorer)," tegasnya. (ant/yus)
Anggaran Terbatas, Ribuan Tenaga Honorer Pemkab Nunukan Bakal Dirumahkan
Ribuan tenaga honorer di jajaran Pemkab Nunukan, Kalimantan Utara, terancam dirumahkan pada 2015 akibat menurunnya nilai anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Kasus Korupsi CSR: Pertaruhan Reputasi BI Ketika Kurs Kian Rontok
38 menit yang lalu
Prabowo Temui PM Pakistan Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
59 menit yang lalu