WSE Pacu Siswa Praktek Berbahasa Inggris

Bisnis.com, JAKARTA—Wall Street English (WSE) melakukan pendekatan inovatif dengan Social Club dengan berbagai topik dan tema untuk memacu siswa mempraktekkan Bahasa Inggris dalam situasi kehidupan sebenarnya.

WSE adalah bagian dari Pearson, sebuah perusahaan bertaraf internasional yang bergerak di bidang pendidikan, informasi bisnis dan percetakan yang hadir di Indonesia 7 tahun lalu dengan mengedepankan metode belajar revolusioner, yaitu WSE Blended Learning Method.

Metode ini telah digunakan oleh WSE selama lebih dari 40 tahun dan terbukti mampu membantu para siswanya untuk belajar Bahasa Inggris sesuai dengan kemampuan mereka.

Kali ini, WSE mengadakan salah satu program yang menarik diadakan pada siang atau sore hari, baik di dalam maupun luar WSE Center, dibawah pengawasan dan bimbingan pengajar profesional WSE sesuai dengan masing-masing topik.

Melalui beragam aktivitas ini, siswa WSE memiliki peluang besar untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka serta pengetahuan sosial dan budaya mereka.

“Kami sangat ingin melihat setiap siswa berhasil dalam studi mereka. Kami mampu mengajarkan Bahasa Inggris kepada semua orang dengan cara yang terbukti menyenangkan dan efektif untuk memacu para siswa untuk berbahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari,” ungkap Finance Director of Wall Street English Indonesia Edy Lo.

Contohnya, dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini, WSE Pondok Indah mengadakan kegiatan mengunjungi Kota Tua sebagai kegiatan WSE Social Club di dekat Museum Fatahillah.

Untuk memenuhi permintaan siswa berlatar-belakang dunia profesional, WSE Social Club juga menyelenggarakan "Networking Night" dengan tema yang telah ditentukan seperti “How to Sell Yourself”.

Siswa yang tertarik untuk mengikuti WSE Social Club diwajibkan untuk mendaftar melalui Service Officer di masing-masing WSE Center.

Sering kali WSE Social Club mengundang narasumber professional sebagai pembicara tamu seperti Jim Hogan (ahli perhotelan yang telah mendunia), Tissa Aunilla (co-founder dari Pipiltin Cocoa) dan Mark Hallet (perintis Dago Dairy)