Bisnis.com, SURABAYA--Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tanjung Perak menghimpun bea keluar dan masuk pada kuartal III/2014 sebesar Rp2,5 triliun.
Kepala KPPBC Tipe Madya Tanjung Perak Syarif Hidayat menguraikan dari total pendapatan yang dihimpun tersebut sebanyak Rp2,48 triliun berasal dari bea masuk dan Rp77 miliar dari bea keluar.
Sedangkan sampai akhir tahun diproyeksi bisa menghimpun Rp3,85 triliun.
"Kurangnya masih banyak, cukup berat memang karena ada pengaruh pelemahan pengiriman sejumlah komoditas dari dalam negeri. Tapi kami berusaha," jelasnya, Selasa (7/10/2014).
Dia menggambarkan tingginya proyeksi pendapatan tahun ini karena menghitung potensi bea keluar dari hasil tambang mentah dan crude palm oil (CPO). Hanya saja pengiriman hasil tambang dilarang karena ada ketentuan hilirisasi.
Adapun CPO, kata dia, sempat tertekan sehingga pengiriman berkurang.
Bahkan diwacanakan komoditas ini juga harus diolah di dalam negeri sebelum dikirim sehingga berpotensi semakin menekan pendapan bea keluar.
Menurutnya tekanan terhadap bea dan cukai juga terjadi di sisi impor. Nilai rupiah yang melemah juga menekan keinginan importir memasukkan barang bila tidak dirasa mendesak.
Sementara itu, kata dia, barang yang dibutuhkan seperti tembakau juga mengalami tekanan cukup kuat karena kebijakan di industri rokok.
Padahal, salah satu perusahaan importir tembakau bisa menyumbang bea masuk tembakau Rp250 miliar.
"Tembakau bisa saja berkurang karena industri rokok tertekan. Ini menambah berat meraih target," tegasnya.
Bea Cukai Tanjung Perak Himpun Pendapatan Rp2,5 Triliun
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tanjung Perak menghimpun bea keluar dan masuk pada kuartal III/2014 sebesar Rp2,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu