Bisnis.com, BALIKPAPAPAN -- Tak stabilnya harga ikan di Balikpapan membuat permintaan terhadap produksi tahu dan tempe di Kawasan Industri Kecil Somber (KIKS), Balikpapan, mengalami peningkatan hingga 20% dari produksi normal.
Disampaikan oleh Ketua Badan Pengelola KIKS Bahrun, permintaan produksi tahu dan tempe yang meningkat ini banyak dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat setempat akan ikan yang dijual di pasaran.
"Sekarang produksinya 10 ton kedelai perhari. Terbagi 6 ton kedelai untuk produksi tahu dan 4 ton untuk produksi tempe. Saat ini bulan sulit ikan, harga ikan lagi mahal, permintaan tahu tempe naik hingga 20%," tutur Bahrun kepada Bisnis, Rabu (24/9/2014).
Menurutnya, angka kenaikan maksimum permintaan biasanya hanya mencapai 10%. Pada produksi normal pun, lanjutnya, para pengrajin tahu dan tempe hanya membuat 7 ton kedelai perharinya.
Dari produksi terakhir, 6 ton kedelai yang diproduksi untuk tahu dapat menghasilkan 24 ton tahu dan 4 ton kedelai untuk produksi tempe dapat menghasilkan 6 ton tempe per harinya.
Bahrun mengatakan, sulitnya dan mahalnya harga ikan membuat permintaan tahu dan tempe di Balikpapan melonjak.
"Kalau ikan lagi banyak, itu permintaan tahu dan tempe sedang-sedang saja. Kemarin ini lagi angin kencang, mungkin tangkapan ikan jadi kurang maksimal," lanjutnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis di Sahabat.co, situs pemantau harga bahan pokok Balikpapan, harga ikan yang menjadi bahan pokok di Balikpapan memang mengalami naik turun sejak Agustus hingga saat ini.
Ikan asin bambangan yang termasuk salah satu bahan pokok, mengalami kenaikan sejak Agustus, yakni Rp110.000 per kilogram menjadi Rp140.000 per kilogram sebagai harga termahal di pasaran, dan harga termurah Rp128.000 per kilogram. Harga tersebut bertahan hingga hari ini, Rabu (24/9/2014).
Ikan asin teri kecil juga merupakan bahan pokok dengan harga yang terbilang cukup mahal diantara ikan-ikan bahan pokok lainnya di Balikpapan. Harga per kilogram termahalnya sejak Agustus adalah Rp70.000, dan termurah Rp60.000. Saat ini, harga termurah ikan asin teri kecil per kilogramnya adalah Rp64.000.
Ikan basah yang menjadi bahan pokok pun juga mengalami naik turun harga. Misalnya saja ikan basah trakulu, pada Agustus harga termahalnya mencapai Rp65.000 per kilogramnya. Saat ini, harga termahalnya adalah Rp55.000 per kilogram.
Meskipun terjadi fluktuasi harga jual ikan yang menjadi bahan pokok, kenaikan ataupun penurunan harga yang terjadi di pasaran dinilai tidak terlalu signifikan.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Balikpapan Doortje Marpaung, kenaikan tersebut masih terbilang wajar dibandingkan dengan kenaikan harga pada lebaran kemarin. "Persentasenya masih dibawah 6%. Kalau minggu ini, harga ikan-ikan tidak ada kenaikan," tuturnya kepada Bisnis.
Dia juga mengatakan, mahalnya harga ikan asin bambangan, yang notabene adalah salah satu bahan pokok, bisa juga disebabkan oleh faktor pengiriman dari Pulau Jawa ke Kalimantan.
"Ikan asin bambangan sebagian ada yang olahan dari Jawa, kita juga sadar bahwa kebutuhan itu tidak bisa dari kita semua sepenuhnya," tukasnya. |
Harga Ikan Tak Stabil, Pasok Tahu Tempe Melonjak
Tak stabilnya harga ikan di Balikpapan membuat permintaan terhadap produksi tahu dan tempe di Kawasan Industri Kecil Somber (KIKS), Balikpapan, mengalami peningkatan hingga 20% dari produksi normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Budi Arie Ternyata Diperiksa terkait Kasus Korupsi Judi Online
4 jam yang lalu