Bisnis.com, DENPASAR--Dinas Perikanan dan Kelautan Bali mencatat volume ekspor ikan periode Januari-Mei 2014, menyusut 11,25% menjadi 2.731,12 ton dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 2.424 ton.
Selain volume, total nilai ekspor ikan dari Bali pada periode itu ikut turun sebesar 18,8% menjadi US$9,19 juta dari sebelumnya US$11,31 juta.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Bali Made Gunaja mengatakan penurunan itu merupakan siklus tahunan dan akibat fluktuasi nilai mata uang rupiah.
"Untuk volume itu kami sudah prediksi sebelumnya, nanti akan ada saatnya naik, tetapi kalau masalah nilai terus terang di luar kemampuan," jelasnya, Selasa (15/7/2014).
Komoditas ikan yang diekspor dari Bali berupa ikan tuna mentah, ikan hias, dan ikan dalam kemasan kaleng.
Dia menuturkan dari komoditas itu, volume ekspor volume ekspor ikan kemasan kaleng mengalami penurunan besar akibat minimnya pasokan.
Lebih jelas dia mengatakan ikan kemasan kaleng dari Bali menggunakan bahan baku impor dari China, India dan Pakistan, yaitu, jenis ikan lemuru dan teri.
Saat ini, katanya, cuaca di negara tersebut tidak sedang dalam keadaan baik sehingga mempengaruhi pasokan bahan baku yang digunakan eksportir Bali.
"Nanti September dana Oktober akan turun lagi karena di sana dalam proses pembibitan," tuturnya.
Sementara untuk komoditas ikan tuna, total volume ekspor mencapai 1.116,3 ton, naik 14,18% dibandingkan periode sama tahun lalu 977,65 ton.
Peningkatan volume tuna itu sesuai prediksi Sekjen Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) Agus Dwi Siswa Putra yang menjelaskan bahwa tahun ini diprediksi jumlah tangkapan meningkat.
Gunaja mengaku penurunan volume tidak terlalu dirisaukan karena merupakan siklus yang sering terjadi.
Kondisi yang menurutnya membuat gelisah justru terkait masalah penurunan nilai ekspor ikan karena kurs dollar Amerika Serika menguat.
Ekspor Ikan dari Bali Merosot
Dinas Perikanan dan Kelautan Bali mencatat volume ekspor ikan periode Januari-Mei 2014, menyusut 11,25% menjadi 2.731,12 ton dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 2.424 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Budi Arie Ternyata Diperiksa terkait Kasus Korupsi Judi Online
4 jam yang lalu