Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, mengaku tetap bersikap tenang atas kabar pemecatan dirinya oleh elite DPP Golkar, bahkan menilai pemecatannya tersebut ada tekanan dari kubu Prabowo-Hatta terhadap elite Golkar.
"Pemecatan yang saya terima, saya anggap sebagai 'teguran halus'. Saya memahami Pak Ical dan Idrus Marham. Mereka mendapat tekanan yang membuat mereka berdua bersikap seperti ini. Ada semacam order(tekanan,red) dan kita tahu dari mana itu," kata Nusron, di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Oleh karena itu, Nusron menegaskan dirinya takkan keluar dari partai itu walau disebut telah dipecat.
Dia memahami teguran halus yang diberikan kepada dirinya karena pihak Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah mulai khawatir atas terus melejitnya elektabilitas capres Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres Jusuf Kalla .
"Tingginya elektabilitas Jokowi inilah yang menjadi penyebab. Berbagai cara dilakukan mengeremnya. Baik lewat kampanye hitam maupun mendesak agar saya, Poempida, dan Agus Gumiwang Kartasasmita dikeluarkan dari Golkar," ujar Nusron.
Oleh karena itu, kendati dirinya dipecat dari Golkar, Nsron memastikan tidak akan keluar dari Golkar apalagi mencari partai lain.
"Saya berjuang bersama Pak Jokowi-JK karena panggilan nurani dan memperjuangkan sesuatu yang benar. Karena capres yang kami dukung memberikan harapan perubahan bagi bangsa Indonesia yang jauh lebih baik," ujarnya.
Nusron menegaskan secara pribadi sangat menghormati mekanisme Golkar, tetapi dirinya berjuang karena keyakinan.
"Tidak masalah saya dipecat, bagi saya, Pak Jokowi adalah harapan untuk Indonesia yang lebih baik. Kepada seluruh masyarakat Indonesia, termasuk sahabat-sahabat saya, baik di Golkar, Ansor, warga NU, marilah kita suarakan keyakinan kita dengan bersama-sama mendukung Pak Jokowi dan JK," katanya.