Bisnis.com, BANDUNG--Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat laju inflasi pada Mei 2014 mencapai 0,09%, dipicu naiknya beberapa indeks harga barang/jasa.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi antara lain kelompok makaknan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,44%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,37%.
Selanjutnya kelompok kesehatan 0,17%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahrafa 0,03%, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi antara lain kelompok bahan makanan sebesar 0,50%, dan kelompok sandang 0,02%.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf mengatakan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau merupakan penyumbang inflasi tertinggi.
"Subkelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,07%. Sementara komoditi yang menyumbang inflasi tertinggi yakni nasi dan rokok kretek filter," katanya di Kantor BPS Jabar, Senin (2/6/2014).
Selain itu, dari tujuh kota pantauan indeks harga konsumen (IHK), enam kota mengalami inflasi dan satu mengalami deflasi.
Dia menjelaskan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0,45%, Kota Tasik 0,29%, Kota Bandung 0,19%, Kota Depok 0,16%, Kota Bogor 0,11%, dan Kota Cirebon 0,02%. Sementara satu kota yang mengalami deflasi yakni Kota Bekasi sebesar 0,14%.
"Deflasi di Kota Bekasi dipacu oleh komoditas sayuran yang berlimpah," ujarnya.
Inflasi Mei Jabar Capai 0,09%
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat laju inflasi pada Mei 2014 mencapai 0,09%, dipicu naiknya beberapa indeks harga barang/jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 menit yang lalu
Saham Bank Pilihan JP Morgan saat Likuiditas Ketat & Kredit Melambat
5 menit yang lalu