Bisnis.com, JAKARTA--Junta militer Thailand pada Ahad (25/5/2014) mendesak masyarakat agar tida menyelenggarakan pertemuan umum dan menggunakan media sosial untuk menghasut kerusuhan.
"Dewan Nasional bagi Perdamaian dan Ketenangan tak bermaksud mengincar orang tertentu bagi semua ini. Namun kami ingin mengembalikan kebahagiaan kepada semua orang Thailand dan akan menciptakan kepercayaan serta kestabilan Thailand di mata masyarakat internasional," kata Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Winthai Suwaree, yang dikutip Bangkok Post.
Dengan demikian, warga sipil, polisi dan perwira militer didesak agar bersabar, kata Winthai, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad sore. Ia menambahkan itu diperlukan untuk mencegah negeri tersebut menjadi negara yang gagal.
Juru bicara itu juga meminta media mengurangi kecaman terhadap semua pihak, terutama warga sipil, perwira polisi dan militer.
Secara terpisah, pemimpin kudeta Thailand Jend. Prayuth menyatakan pengalihan beberapa pejabat pemerintah pada Sabtu pagi dilakukan demi kenyamanan berdasarkan situasi saat ini.
"Semuanya akan dilakukan untuk menciptakan kepercayaan di kalangan anggota masyarakat. Dan (Prayuth) ingin rakyat memiliki simpati bagi orang yang dialihkan dan menahan diri dari memperlihatkan ketidak-puasan serta kebencian ke arah mereka sebab mereka tak dipandang sebagai telah melakukan kesalahan," kata Winthai --yang mengutip Prayuth. (Antara/Reuters)
THAILAND TERKINI: Junta Militer Ingatkan Masyarakat Hindari Pertemuan Umum
Junta militer Thailand pada Ahad (25/5/2014) mendesak masyarakat agar tida menyelenggarakan pertemuan umum dan menggunakan media sosial untuk menghasut kerusuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
41 menit yang lalu
Hasil Mukernas, MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN PIK 2
1 jam yang lalu